Kenaikan Imbal Hasil Surat Utang AS Tekan rupiah keRp14.445

Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.455 per dolar AS pada Selasa (30/3) pagi ini. Posisi ini melemah 10 poin atau 0,07 persen dari Rp14.445 per dolar AS pada Senin (29/3) sore.

Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia. Hanya peso Filipina yang menguat 0,01 persen.

Won Korea Selatan melemah 0,17 persen, ringgit Malaysia minus 0,08 persen, yen Jepang minus 0,06 persen, baht Thailand minus 0,03 persen, dolar Singapura minus 0,02 persen, yuan China minus 0,01 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen. 


Sebaliknya, mayoritas mata uang utama negara maju justru menguat. Hanya franc Swiss dan dolar Kanada yang stagnan dan rubel Rusia melemah 0,04 persen.

Sisanya, dolar Australia menguat 0,18 persen, poundsterling Inggris 0,07 persen, dan euro Eropa 0,06 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah pada hari hingga tutup perdagangan. Sebab, sentimen kenaikan imbal hasil (yield) surat utang AS, US Tresury kembali muncul.

Saat ini, obligasi AS bertenor 10 tahun berada di kisaran 1,72 persen. Kenaikan yield terjadi karena ekpektasi kenaikan inflasi di tengah potensi pemulihan ekonomi dan pemberian stimulus fiskal AS mencapai US$1,9 triliun.

[Gambas:Video CNN]

"Kenaikan yield AS ini membuat dolar AS menjadi lebih menarik dibandingkan nilai tukar lain yang lebih berisiko," ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (30/3).

Di sisi lain, peningkatan kasus harian covid-19 turut mengerek pelaku pasar untuk kembali ke dolar AS. Atas sentimen ini, proyeksinya, mata uang Garuda akan bergerak di kisaran Rp14.410 sampai Rp14.480 per dolar AS pada hari ini.

(uli/agt)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3cyel3e

March 30, 2021 at 09:13AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kenaikan Imbal Hasil Surat Utang AS Tekan rupiah keRp14.445"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.