
"Setiap hari kepada masyarakat dipertontonkan silang pendapat yang keras, saling klaim siapa pemenang pilpres tahun ini. Ejek mengejek, sumpah serapah, kebencian dan sikap permusuhan seolah menjadi new normal (dianggap biasa) di negeri kita," ujar Andi, Jumat (10/5).
Andi melanjutkan, klaim sepihak terlihat pada saat kedua pasangan calon presiden saling menyatakan diri sebagai pemenang. Kubu Jokowi secara tak langsung mengklaim menang berdasarkan quick count sementara Prabowo mendeklarasikan kemenangannya dengan perolehan suara 62 persen berdasarkan lembaga survei internalnya.
Menurut dia, hal tersebut turut membawa pengaruh yang signifikan kepada massa pendukung masing-masing dalam membenarkan dan membela pernyataan kedua capres tersebut.
"Bayangkan kalau jutaan orang itu nanti benar-benar nekat, melakukan perlawanan fisik dan akhirnya menjadi korban karena mempertahankan keyakinan yang salah, siapa yang bertanggung jawab? Tentu Prabowo," kata dia.
Andi menyarankan agar proses demokrasi ini berjalan sesuai mekanisme hukum. Ketidakterimaan terhadap hasil pemilu, tuturnya, dapat diselesaikan melalui sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Jika menyangkut proses, Bawaslu-lah yang akan menyelesaikan. Sedangkan jika menyangkut hasil, MK-lah yang berwenang memutusnya," kata dia.
Andi turut memberikan solusi atas situasi yang tengah terjadi. Menurut dia, kejujuran dari peserta dan penyelenggara pemilu merupakan instrumen dari tegaknya kebenaran dan keadilan.
Teruntuk Jokowi, Andi meminta mantan Gubernur DKI Jakarta itu dan para jajarannya untuk bersikap jujur terkait tuduhan yang dilontarkan oleh berbagai pihak, seperti telah terjadinya penyalahgunaan lembaga-lembaga penegak hukum yang bertujuan untuk memenangkan Jokowi dan partai politik tertentu.
"Kalau semua tuduhan itu isapan jempol, tak terjadi sama sekali, rakyat bersyukur bahwa pemilu ini benar-benar jujur dan adil. Pihak Prabowo pun tak perlu sengit dan memvonis bahwa Pemilu 2019 ini curang. Semua harus tunduk pada bukti," ucapnya.
"Karena, akibat pernyataan Prabowo itu jutaan orang meyakini dan bahkan siap mati untuk membela Prabowo," kata dia.
Tak lupa, kepada KPU dan Bawaslu juga harus bekerja berdasarkan asas kejujuran terkait banyaknya kasus salah hitung suara dalam C1 dan kasus surat suara yang telah dicoblos oleh petugas atau pihak lain.
"Respon KPU, Bawaslu, dan kelak MK dalam menanggapi dan memproses semua aduan secara serius, jujur, dan adil sangat diperlukan," kata Andi.
[Gambas:Video CNN] (ryn/ugo)
http://bit.ly/2JcSssM
May 11, 2019 at 02:51AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Andi Arief: Klaim Menang Pemilu Biang Keladi Kegaduhan"
Posting Komentar