Hal itu terjadi karena kapal induk yang membawa pesawat-pesawat tersebut, Charles De Gaule, terkena cuaca buruk di Samudera Hindia. Kapal induk tersebut diketahui berada sekitar 100 mil laut dari barat Sumatra.
Walhasil, sesuai prosedur penerbangan dan alasan keselamatan tujuh jet tempur itu pun melakukan divert atau pengalihan pendaratan ke bandara atau pangkalan terdekat.
"Kami sudah melakukan pengamanan dan pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku dengan tetap koordinasi dan bekerja sama pihak terkait," ujar Danlanud Sultan Iskandar Muda, Kolonel Pnb Hendro Arief H seperti dilansir Antara.
Prosedur pengamanan dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan terhadap kru pesawat tempur jenis Rafale.
Identitas kru masing-masing, Bob/Captain Adeleus Thomas (Rafale 38), Captain Duboin Jean (Rafale 39).
Kemudian, Captain Dennis Pierre (Rafale 45), Captain Hetier Hubert (Rafale 6), Squid/Captain Denis Guiluame (Rafale 21), Lea/Captain Droz Bartholet (Rafale 31), dan Choco/Captain Bon Camile (Rafale 42).
Dari pemeriksaan yang dilakukan jajaran Lanud Sultan Iskandar Muda, diketahui pesawat sedang melaksanakan latihan udara ke udara (exercise air to air) dengan rute kapal induk Charles De Gaule ke udara, dan kembali lagi ke kapal induk.
Hendro mengatakan dari hasil pemeriksaan fisik diketahui kru tidak membawa senjata perorangan, hanya di satu pesawat dengan tail number 39 terdapat peluru kendali dummy jenis MICA atau Missile Interception Combat Arien.
Informasi yang diterima dari Lanud Sultan Iskandar Muda, empat pesawat sudah kembali ke kapal induknya. Sedangkan tiga pesawat lainnya dalam pengecekan teknik di di Lanud Sultan Iskandar Muda.
[Gambas:Video CNN] (Antara/kid)
http://bit.ly/2YB13ci
May 19, 2019 at 04:37AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cuaca Buruk, Tujuh Jet Tempur Perancis Mendarat di Aceh Besar"
Posting Komentar