
Demikian kata juru bicara kepolisian, Basir Mujahid.
"Dia (dibunuh) sedang dalam perjalanan untuk bekerja sebagai penasihat komisi urusan budaya parlemen," kata Basir, dikutip Reuters, Minggu (12/5).
Belum diketahui motif serangan mematikan itu. Namun juru bicara kepolisian Kabul lainnya, Ferdous Farahmarz menduga penyebabnya mungkin adalah perselisihan keluarga.
Pembunuhan itu terjadi di tengah ancaman pada hak-hak perempuan menjelang kemungkinan keluarnya pasukan asing dari Afghanistan dan potensi kembalinya Taliban garis keras ke peran dalam pemerintahan.Kejadia ini membuat banyak warga marah. Mereka berbagi foto di media sosial dan menuntut hukuman berat bagi para pelaku.
"Di negara di mana hidup saya dalam bahaya sebagai jurnalis, saya ingin pemerintah tidak menunjukkan penghargaan atas pekerjaan kami tetapi untuk fokus pada bagaimana melindungi kami," Zalma Kharooty, seorang jurnalis wanita Afghanistan, diposting di Facebook.
Afganistan berada di posisi bawah dalam indeks global tentang kesetaraan gender, dengan pernikahan paksa, pembunuhan demi kehormatan dan kekerasan domestik yang lazim terjadi secara nasional, khususnya di daerah pedesaan.Ketika pembicaraan damai AS-Taliban mendapatkan momentum, banyak wanita takut kehilangan kebebasan yang diperoleh dengan susah payah sejak pasukan Afghanistan yang didukung AS menggulingkan Taliban pada tahun 2001.
Selama pemerintahan 1996-2001, Taliban melarang wanita bekerja di luar rumah mereka dan mengharuskan mereka untuk ditemani oleh saudara laki-laki.
[Gambas:Video CNN] (Reuters/osc)
http://bit.ly/2Vhhskm
May 12, 2019 at 12:27PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Eks Jurnalis Afghanistan Tewas Dibunuh Dua Pria Bersenjata"
Posting Komentar