Menurut dia, pendapat Arief Poyuono yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra itu murni sikap pribadi.
"Kalau ada pernyataan dari penguruskah, kaderkah, simpatisankah yang menyinggung pihak mana pun, saya menyampaikan permohonan maaf. Terkait masalah Arief Poyuono itu pernyataan pribadi, bukan kepentingan Pak Prabowo, partai, ataupun koalisi," ujar Riza kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/5).
Riza memastikan, hubungan antarpartai koalisi masih terjalin solid. Hal itu terlihat dari sering berkumpulnya para sekretaris jenderal partai pendukung. Pun begitu dengan hubungan Prabowo dan SBY
Dia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada SBY perihal perannya dalam membantu pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di pilpres 2019. Pasalnya, kata dia, SBY merupakan ketua umum partai politik koalisi yang pertama kali menyatakan dukungannya kepada paslon nomor urut 02 tersebut.
"SBY memberi energi baru kepada seluruh elemen koalisi dalam rangka pemenangan Prabowo-Sandi. Kami menghargai segala peran dan kontribusi besar SBY dan AHY terhadap upaya pemenangan Prabowo-Sandi," ucapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menuturkan bahwa pernyataan Arief Poyuono tidak serta merta merenggangkan hubungan yang sudah terjalin solid.
Dia memandang perbedaan pendapat dan pandangan yang terjadi di internal koalisi merupakan hal biasa dalam dinamika politik.
Senada dengan Riza, Andre pun mengatakan kalau pernyataan Arief Poyuono merupakan sikap pribadinya.
"Saya rasa Demokrat juga pahamlah terkadang ada perbedaan pandangan dan pendapat. Tapi, yang bisa saya pastikan adalah koalisi kami solid," tukas dia.
![]() |
Sebelumnya, Arief Poyuono menyarankan agar Demokrat sebaiknya lekas keluar dari koalisi pengusung Prabowo-Sandi. Menurut Arief, gelagat ketum dan pengurus Demokrat bagai serangga undur-undur.
"Mau mundur dari koalisi saja pake mencla mencle segala. Monggo keluar aja deh. Wong enggak Ada pengaruhnya menghasilkan suara Prabowo Sandi kok selama ini. Malah menurunkan suara lho," kata Arief.
Arief menilai gelagat SBY yang mencla - mencle dikarenakan belum mendapat jaminan hukum dari Presiden Joko Widodo. Arief menyebut keluarga SBY diduga banyak terlibat kasus korupsi. Misalnya, Pembangunan wisma atlet di Hambalang, Bogor.
"Dan Saya tahu kok kenapa kayak undur undur ,maklum belum clear jaminan hukum dari kangmas Joko Widodo bagi keluarga SBY yang diduga banyak terlibat kasus Korupsi ,kayak kasus Korupsi proyek hambalang," ucap Arief.
(ryn/DAL)
http://bit.ly/2VnwNzC
May 14, 2019 at 12:10AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Elite Gerindra Minta Maaf Atas Sikap Poyuono Usir Demokrat"
Posting Komentar