Partai Berkarya yang diketuai Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, diprediksi tak mendapat kursi DPR karena tak lolos parliamentary threshold 4 persen. Mereka hanya memperoleh sekitar 2 persen suara merujuk hasil quick count mayoritas lembaga survei.
Menurut Badar, seharusnya Priyo meniru langkah Abdul Kadir Karding yang meninggalkan posisi sekjen PKB lalu fokus di Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.
"Harusnya Priyo ikut jejak Karding sekjen PKB yang posisi wakil ketua TKN. Fokus di pilpres, beliau mundur jadi sekjen," ucap Badar saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (18/5).
Badar, yang merupakan mantan sekjen Berkarya, menilai kerja-kerja pemenangan pilpres di BPN cenderung berat. Tentu mempengaruhi tugas seorang sekjen di partai dalam menyukseskan pileg di pemilu. Terlebih, Partai Berkarya merupakan debutan di Pemilu 2019.
Anggota Majelis Tinggi sekaligus Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
|
"Kita tunggu saja hasil pemilu beberapa hari ini. Kami di internal akan evaluasi total," ucap Badar.
CNNIndonesia.com sudah berupaya menghubungi Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso untuk meminta tanggapan atas tudingan Badar. Namun, yang bersangkutan belum merespons hingga berita ini diterbitkan.
Partai Berkarya termasuk peserta debutan Pemilu 2019. Mereka menjadi peserta dengan nomor urut tujuh.
Merujuk dari hasil quick count Litbang Kompas, Berkarya memperoleh 2,14 persen suara. Dalam quick count Indo Barometer, mereka diprediksi mendapat 2,12 persen suara. Partai Berkarya diprediksi mengantongi 2,41 persen suara menurut quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Partai Berkarya diprediksi tak mendapat kursi DPR yang mana harus mendapat minimal 4 persen suara nasional.
[Gambas:Video CNN] (bmw/evn)
http://bit.ly/2JM5tJn
May 18, 2019 at 09:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisruh Berkarya, Sekjen Dituding Terlalu Fokus Bantu Prabowo"
Posting Komentar