
Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah mengatakan tingkat bunga penjaminan dipertahankan dengan pertimbangan tren suku simpanan perbankan yang melandai dan berada di level stabil.
Ia mencontohkan suku bunga simpanan rupiah selama masa observasi (5 April-7 Mei 2019) turun 3 basis poin menjadi 6,04 persen.
"Lalu suku bunga valas naik 1 basis poin menjadi 1,24 persen selama masa observasi," ucap Halim, Senin (13/5).
Selain itu, Halim melihat kondisi likuiditas perbankan relatif membaik. Hal ini terlihat dari loan deposit to ratio (LDR) bank umum yang turun dari 93,5 persen menjadi 93,27 persen.
"Kondisi likuiditas yang membaik tapi masih terdapat beberapa risiko upside," katanya.
Pertimbangan terakhir, sambung Halim, kondisi stabilitas sistem keuangan (SSK) diklaim berada dalam kondisi stabil. Hanya saja, ia tak menampik ada sentimen dari luar negeri berupa perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Tarif impor barang China yang diumumkan Jumat (10/5) lalu, tentu ini kami harus lihat lagi," ujar Halim.
Ia menambahkan tingkat bunga penjaminan ini berlaku mulai 15 Mei 2019 sampai 25 September 2019 mendatang. Nantinya, LPS akan menyesuaikan kebijakan ini sesuai dengan suku bunga simpanan perbankan dan evaluasi perkembangan ekonomi.
[Gambas:Video CNN] (aud/lav)
http://bit.ly/2YseBXt
May 14, 2019 at 01:29AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "LPS Kembali Tahan Bunga Simpanan Rupiah di Level 7 Persen"
Posting Komentar