"Bahwa tidak ada kematian yang seperti diberitakan, ada kematian yang tidak wajar dicurigai ada racun, tetek bengek, ini sebuah pernyataan yang sesat. Jadi tidak ada yang seperti itu," ujar Moeldoko di kantornya, Jakarta, Selasa (14/5).
Moeldoko menyebut berdasarkan penjelasan dari Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), kematian petugas KPPS bisa dilihat penyebab sakitnya maupun usianya dan hal-hal ilmiah lainnya. Ia pun meminta masyarakat tetap berpikir jernih dan wajar menyikapi permasalahan ini."Jadi ini tolong supaya masyarakat memahami situasi dengan baik, dengan benar, agar tidak menjadi kisruh begitu," ujarnya.
Mantan Panglima TNI itu juga meminta agar kematian ratusan petugas KPPS ini tak dibawa ke ranah politik untuk kepentingan tertentu. Ia mengajak semua pihak untuk menghormati keluarga yang ditinggalkan petugas KPPS tersebut.
"Kita harus menghormati itu janganlah mengganggu pikiran, psikologi dari keluarga korban. Sekali lagi tidak ada upaya dari pemerintah yang macam-macam," tuturnya.Ada Tes Kesehatan
Moeldoko menyatakan pemerintah akan melakukan perbaikan agar kasus kematian petugas KPPS tak terulang dalam Pemilu yang akan datang. Ia meminta kepada KPU agar ke depan masalah medis harus diutamakan.
"Dari rapat ini juga saya memberikan rekomendasi kepada KPU agar ke depan nanti persoalan medis supaya dikedepankan, agar tidak lagi banyak beban," ujarnya.
Pensiunan jenderal bintang empat itu mengatakan dalam penyelenggaraan Pemilu ke depan, petugas KPPS wajib mengikuti cek kesehatan yang lebih komprehensif. Menurut Moeldoko, cek kesehatan tak hanya dilakukan oleh pihak Puskesmas saja."Kalau penyakitnya, penyakit dalam kan Puskesmas tidak bisa lihat, itu kira-kira. Nanti ke depan perlu dipikirkan, ada cek kesehatan yang semakin baik," tuturnya. (fra/wis)
http://bit.ly/2WHt1Tp
May 14, 2019 at 10:27PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Moeldoko: Petugas KPPS Tewas Diracun Pernyataan Sesat"
Posting Komentar