
Juru Bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan pihak-pihak yang merasa dicurangi seharusnya melapor kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Menurut Arya melapor ke Bawaslu lebih baik ketimbang gembar-gembor guna membangun opini.
"Kalau memang mereka punya data yang curang dan sebagainya yang disebutkan, dilaporkan saja ke Bawaslu. Ini mereka mau mencari keadilan, kebenaran atau membangun opini? Kami lihat ini lebih pada membangun opini saja, bukan mencari kebenaran," ujar Arya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/5).Calon wakil presiden Sandiaga Uno sebelumnya mengundang TKN Jokowi-Ma'ruf untuk hadir dalam acara pemaparan data dugaan kecurangan Pilpres 2019. Sandi menyatakan hal itu dilakukan demi menciptakan kesan terbuka kepada semua pihak.
"Ya kita mengundang semua, malah kita juga mengundang dari pihak parpol koalisi 01 dan kita mengundang seluruh pemerintah juga. Kita undang karena kita ingin ini terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi," tutur Sandi di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Senin (13/5).
Sandi menyebut pihaknya juga mengundang perwakilan dari kedutaan besar negara lain. Elemen masyarakat dari berbagai lapisan dan pakar beragam bidang."Untuk mereka melihat secara detail apa saja yang sudah menjadi temuan dan sudah kita laporkan pada laporan ke Bawaslu dan DKPP kemarin," ucap Sandi.
Proses penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum sudah memasuki rekapitulasi terbuka tingkat nasional, terhitung sejak sejak 9 Mei 2019.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf dinyatakan unggul di sejumlah daerah seperti Bali, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Lampung, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta.Sementara itu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih kemenangan di Maluku Utara dan Kalimantan Selatan. Hasil penghitungan suara tingkat nasional akan diumumkan ke masyarakat pada 22 Mei 2019.
(ryn/wis)
http://bit.ly/2JiTMu2
May 14, 2019 at 09:36PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "TKN Jokowi Tolak Hadiri Pemaparan Kecurangan Versi Prabowo"
Posting Komentar