
Ajo, bukan nama sebenarnya, celingak-celinguk di pintu tengah Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (11/12) siang. Pria berperawakan kecil dan berambut cepak itu mengamati orang-orang yang hendak ke luar maupun masuk stasiun.
Siang itu, Ajo tak sendirian. Setidaknya ada lebih dari tiga orang yang memakai jaket ojek daring juga melakukan hal yang sama dengannya. Berdiri dan mengamati orang lewat.
Pandangan Ajo tertuju ke seorang perempuan yang tengah menenteng tas masuk ke stasiun. Dengan langkah pelan, Ajo menghampirinya.
Mereka bercakap setengah berbisik. Tak lama, perempuan itu pergi. Raut kekecewaan tampak di muka Ajo.
CNNIndonesia.com, tak tahu apa yang mereka bicarakan sebelum akhirnya mencoba mendekat ke arah Ajo.
"Mau kemana, mas? Udah rapid (test) belum?" kata Ajo.
Mendengar jawaban belum, ia tampak bersemangat. Berondongan pertanyaan pun keluar dari mulutnya.
"Udah beli tiket? Mau berangkat kemana? Kalau belum, saya bisa antar beli tiket sekalian rapid-nya," ujar Ajo.
Belum semua pertanyaan terjawab, seorang rekan Ajo juga menghampiri.
"Kalau udah beli tiket, saya bisa antar masuk ke dalam. Enggak perlu pakai surat. Pakai tiket sama KTP aja," kata pria yang tampak lebih muda dari Ajo.
Penasaran, CNNIndonesia.com bertanya ke pria itu bagaimana cara masuk hingga naik ke kereta, jika tidak membawa berbagai macam surat yang menjadi syarat untuk bepergian menggunakan kereta di tengah pandemi Covid-19.
Namun, pria itu tak menjawab banyak. "Bisa, ada saudara saya di dalam," kata dia seraya menjauh.
"Saya bisa antar untuk buat surat keterangan sehat, enggak pakai antre," ujar Ajo yang kembali menawarkan bantuan kepada CNNIndonesia.com.
Sekitar 5 menit bernegosiasi, kami akhirnya sepakat untuk beranjak dari stasiun menuju klinik terdekat dengan tujuan membuat surat keterangan sehat.
Menurut Ajo, dibanding rapid atau swab, surat keterangan sehat lebih murah dan tetap bisa digunakan sebagai syarat penumpang untuk bepergian.
"Motor saya di sebelah sana," kata Ajo sebelum kami beranjak.
Waktu menunjukkan pukul 13.22 WIB, saat Ajo menyalakan motor, menekan kopling, mengatur gas. Kami melaju pelan meninggalkan stasiun.
Tarif Surat Sehat
Ajo mematok harga Rp50 ribu untuk mengantar pulang-pergi ke klinik yang ada di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat. Sedangkan tarif surat keterangan sehat seharga Rp60 ribu.
"Kalau rapid test, ada lagi, tapi sekitar Rp150 ribu harganya. Kalau di stasiun Rp85 ribu," ujarnya.
Selama dalam perjalanan menuju klinik itu, Ajo tak henti-hentinya meyakinkan bahwa surat keterangan sehat sudah cukup untuk syarat bepergian. Tidak harus swab atau rapid, katanya.
"Surat kesehatan aman, saya sudah berapa kali, teman-teman di sini juga banyak jasa. Saya nolongin doang, kalau rapid di dalam (stasiun) bisa nunggu 3-4 jam," kata Ajo mencoba meyakinkan.
Dari cerita Ajo, orang-orang yang biasa memanfaatkan jasa dirinya dan teman-temannya adalah orang yang malas antre untuk melakukan rapid test di stasiun.
"Banyak orang buru-buru juga. Jadi biasanya cari ojek di depan sini. Kita antar, dan tungguin," ujarnya.
Setelah berkendara sekitar 15 menit. Kami sampai di klinik yang dituju. Ajo lalu meminta KTP dan langsung menuju ke meja registrasi klinik.
"Mau bikin surat sehat," kata dia ke staf klinik.
Seperti telah terbiasa dengan kedatangan Ajo, staf klinik lalu mengarahkan agar menimbang berat badan dan masuk ke dalam salah satu ruangan. Di situ, sudah ada dokter yang menunggu.
Tak banyak yang dilakukan atau ditanya dokter di dalam ruangan itu, hanya dua hal. Tujuan mengurus surat sehat dan angka dalam buku, untuk tes buta warna.
Setelah itu, dokter lalu mencatat data dan memberikan surat keterangan sehat. Prosesnya tak sampai 5 menit.
Dalam surat keterangan sehat dari klinik tersebut, tidak ada keterangan terkait Covid-19.
Surat itu hanya berisi keterangan telah diperiksa kesehatannya dengan hasil sehat dan penjelasan bahwa surat dipergunakan untuk perjalanan jarak jauh.
Selain itu, pada surat tercantum juga tekanan darah 110/90 mmHg (milimeter air raksa), meski tak ada sama sekali pemeriksaan tekanan darah.
Syarat Pergi Jarak Jauh
Kami kembali menujut Stasiun Senen. Ajo kembali meyakinkan bahwa soal surat tersebut dapat dipergunakan.
"Saya juga enggak enak, kalau orang enggak bisa masuk (ke kereta). Saya cari duit halal, enggak menipu. Kalau nanti enggak bisa, saya kembaliin uangnya mas. Catat aja plat motor saya," kata Ajo saat kami berpisah usai mengurus surat.
CNNIndonesia.com lalu bertanya ke Customer Service Stasiun Pasar Senen soal syarat penumpang bepergian jarak jauh. Dari persyaratan yang diberikan, surat keterangan sehat bebas influenza tertera sebagai alternatif dari hasil PCR maupun rapid.
Dihubungi terpisah, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa menyatakan persyaratan penumpang kereta jarak jauh selain tiket dan identitas asli, adalah harus dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam), suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius.
Eva menyebut para penumpang juga wajib menunjukkan surat bebas Covid-19 (Tes PCR/Rapid Test) yang masih berlaku (14 hari sejak diterbitkan) atau surat keterangan bebas gejala seperti influenza yang dikeluarkan oleh dokter Rumah Sakit/Puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR atau Rapid Test.
Syarat yang disampaikan oleh Eva itu, sebenarnya sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid.
Eva mengatakan surat keterangan sehat bisa digunakan untuk bepergian, asalkan dikeluarkan oleh klinik dan rumah sakit.
"Nanti di kereta juga akan ada pemeriksaan lanjutan cek suhu tubuh setiap 3 jam sekali," ujarnya.
Sementara terkait dengan adanya orang-orang yang menawarkan surat keterangan sehat, Eva memastikan bahwa itu dilakukan oleh orang-orang di luar area stasiun.
"Yang pasti kalau di dalam lokasi stasiun, kami pastikan oknum yang diduga calo tidak ada. Kalau di luar area stasiun, kami koordinasikan ke pihak berwajib dan dinas kesehatan," katanya.
(yoa/fra)https://ift.tt/347edmy
December 12, 2020 at 07:04AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menjajal Jasa Calo Surat Sehat di Stasiun Senen"
Posting Komentar