Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.120 per dolar AS pada Kamis (3/12) pagi. Posisi tersebut menguat 0,02 persen dibandingkan perdagangan Rabu (2/12) sore di level Rp14.125 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,04 persen, dolar Taiwan menguat 0,09 persen, won Korea Selatan menguat 0,04 persen, peso Filipina menguat 0,01 persen, yuan China menguat 0,09 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,09 persen.
Sebaliknya, bath Thailand terpantau melemah 0,02 persen, rupee India melemah 0,19 persen dan yen Jepang melemah 0,07 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris dan dolar Kanada melemah 0,02 persen. Sedangkan
dolar Australia menguat 0,18 persen dan franc Swiss menguat 0,01 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan sentimen stimulus fiskal AS telah menekan dollar AS sejak kemarin. Namun, hari ini kemungkinan pasar akan memperhatikan proses persetujuan stimulus tersebut yang mendapatkan pertentangan dari pihak Demokrat di parlemen.
"Penolakan ini bisa menahan pelemahan dollar AS hari ini terhadap nilai tukar rupiah dan mata uang negara-negara berkembang lainnya," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/12).
Karena itu lah, menurut Ariston, penguatan rupiah pun bisa tertahan hari ini. "Potensi pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp14.100 per dolar AS sampai Rp14.150 per dolar AS," tandasnya.
https://ift.tt/3lyXoaa
December 03, 2020 at 09:13AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Menguat ke Rp14.120 Akibat Stimulus AS"
Posting Komentar