Kans Ekspor Mobil ke Australia Usai Pemerintah Lobi Jepang

Jakarta, CNN Indonesia --

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menjelaskan peluang ekspor mobil CBU ke Australia yang sedang diupayakan pemerintah dengan melobi produsen Jepang bisa membantu memenuhi target ekspor 1 juta unit pada 2025.

Pada Juli 2019 Kementerian Perindustrian mengatakan target ekspor mobil produksi Indonesia pada 2025 sebesar 1 juta unit. Itu berarti pemerintah ingin meningkatkan jumlah ekspor CBU mendekati 800 ribu unit jika dibanding pencapaian 2020 sebesar 232 ribu unit.

Ketua Gaikindo Yohannes Nangoi menjelaskan kunjungan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke Jepang pada pekan ini untuk melobi prinsipal otomotif agar membuka pasar ekspor ke Australia, bertujuan untuk mengejar target ekspor 1 juta unit pada 2025.


Ekspor mobil CBU ke Australia dari Indonesia dinilai potensial sebab kedua negara punya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Namun menurut Nangoi sejauh ini peluang itu belum dieksplorasi oleh produsen di Indonesia lantaran terbentur strategi prinsipal.

"Indonesia sebagai negara terdekat belum bisa memanfaatkan itu, jadi kita berdiskusi. Terus terang saja yang namanya ekspor itu kewenangannya, izinnya dari prinsipal, kadang-kadang itu perlu melibatkan pemerintah kita," kata Nangoi saat dihubungi Jumat (12/3).

Nangoi mengapresiasi inisiatif Menperin melobi langsung prinsipal otomotif di Jepang. Dia juga bersyukur ada komitmen investasi tambahan dari berbagai produsen usai kunjungan Menperin.

Seperti diketahui Menperin membawa oleh-oleh berupa komitmen investasi dari Toyota sebesar Rp28 triliun, Mitsubishi Rp11,2 triliun, Honda Rp5,2 triliun, dan Suzuki Rp1,2 triliun.

Investasi itu bakal digunakan masing-masing produsen untuk mengembangkan pabrik, membuka lebih banyak negara tujuan ekspor, memproduksi mobil-mobil baru termasuk yang berteknologi hybrid dan listrik serta model yang berpeluang diserap pasar Australia.

Peluang ekspor Australia

Nangoi memaparkan pabrik mobil di Indonesia sebenarnya mampu memproduksi mobil sesuai standar pasar Australia. Namun sejauh ini hal itu tidak diperdalam lantaran strategi ekspor mengikuti arahan prinsipal.

Nangoi bilang jenis mobil yang bisa diekspor ke Australia ada banyak, misalnya sedan, SUV, atau kendaraan komersial.

"Pokoknya semua. Terus terang saja kita dikasih target ekspor 1 juta mobil CBU per tahun pada 2025. Harusnya kalau kita lihat, 2019 kita bisa capai 330 ribu unit, enggak susah sebetulnya kalau [ekspor] kita dibuka," kata Nangoi.

Pada 2019 ekspor mobil CBU dari Indonesia menyentuh 332 ribu unit, namun kinerja ini menurun pada 2020 menjadi 232 ribu unit lantaran pandemi Covid-19.

"[Pasar] Australia itu 1,2 juta unit, misal saya dapat 20 persen, berapa nambahnya [sekitar 240 ribu unit]. Kan ada negara lain, di dunia ada 90 juta [penjualan] mobil per tahun, masa kita enggak bisa dapat 1 juta unit," kata Nangoi.

Meski meyakini produsen mobil di Indonesia bisa memenuhi ekspor ke Australia, Nangoi bilang ada berbagai hal yang mesti menyesuaikan.

"Memang kalau mau ekspor ke sana kita harus benahi sedikit, misalnya, emisi gas buang harus lebih bersih, standar keselamatan harus pakai namanya airbag, NCAP, segala macam, kita mampu kalau keran ekspor dibuka," ucap Nangoi.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3ldny3J

March 13, 2021 at 07:07AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kans Ekspor Mobil ke Australia Usai Pemerintah Lobi Jepang"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.