Sejarah Buran, Pesawat Ulang-alik Rusia yang Sempat Mati Suri

Jakarta, CNN Indonesia --

Buran adalah pesawat luar angkasa yang dikembangkan oleh Uni Soviet pada 1980-an, saat negara ini menjalani masa perang dingin dengan Amerika Serikat (AS). Pengembangannya sempat terhenti, namun sekarang dilanjutkan Rusia.

Buran dalam bahasa Rusia berarti badai salju, pesawat ulang-alik itu dirancang untuk menanggapi program NASA. Pengembangan Buran belum sempat 100 persen, namun penerbangan pertama kali sudah dilakukan pada 1988.

Dengan menumpang roket Energia, pada 15 November 1988, Buran berhasil mengorbit di sekitar Bumi dan kembali ke lokasi peluncuran. Penerbangan itu dilakukan dalam mode otomatis, tanpa awak di dalam pesawat.


Pesawat berulang kali pakai

Pada 1970 para insinyur AS memutuskan bahwa era penerbangan antariksa sekali jalan telah usai. Kini saatnya merancang pesawat yang dapat mendarat ke Bumi setelah pergi ke luar angkasa, lalu bisa digunakan lagi.

Masterclass.com menjelaskan, saat AS meluncurkan pesawat antariksa Space Shuttle Columbia pada 1981, Uni Soviet membaca hal tersebut sebagai ancaman militer sebab pesawat luar angkasa yang bisa digunakan kembali dapat mengangkut banyak kargo.

Uni Soviet juga percaya pesawat luar angkasa buatan AS dapat digunakan untuk menangkap satelit Uni Soviet, atau mengirimkan serangan nuklir pertama.

Uni Soviet secara diam-diam mengizinkan program pesawat ulang-alik Buran, sejak saat itulah para insinyur negara mulai mengerjakan pengembangannya.

Tujuan Buran

Tujuan dari dibuatnya proyek Buran salah satunya yakni untuk eksistensi Uni Soviet di kancah antariksa dunia.

Selain itu Uni Soviet bertujuan melakukan penelitian dan membantu pasokan buat stasiun luar angkasa Mir. Namun, badan antariksa Uni Soviet juga berharap pada akhirnya menggunakan Buran untuk keperluan militer, termasuk pengiriman senjata.

Tim insinyur Uni Soviet bermaksud merancang pesawat luar angkasa yang sama sekali berbeda dari milik AS. Namun, saat mereka melakukan eksperimen, mereka mengakui bahwa banyak elemen desain NASA yang ideal, seperti dikutip dari Space.

Pesawat ulang-alik Buran menampilkan roket super-berat yang disebut Energia. Pesawat ini terdiri dari empat pendorong dan satu ruang inti.

Roket Energia berfungsi sebagai kendaraan peluncur yang membawa Buran ke orbit. Hal ini berbeda dari NASA, yang menggunakan mesin utama terintegrasi.

Meskipun hal ini membuat pesawat ulang-alik Uni Soviet kurang dapat digunakan kembali, namun Buran memiliki keuntungan karena dapat membawa kargo tiga kali lebih banyak dari pesawat ulang alik NASA.

Walau begitu pada hasilnya Buran hanya bisa mengangkut 30 ton kargo, sedangkan pesawat Amerika hanya mampu membawa 24 ton muatan. Perbandingan yang dinilai tidak jauh berbeda.

Walaupun Buran menjadi terobosan teknologi baru, proyek itu menghabiskan banyak uang selama belasan tahun dalam pengembangannya. Secara total proyek Energia Buran menelan biaya lebih dari 16 miliar Rubel atau senilai Rp3,3 triliun.

Karena dinilai terlalu mahal akhirnya proyek tersebut disetop pada 1990, dan secara resmi ditutup pada 1933. Terdapat lima pesawat Buran yang sudah dihasilkan, dua di antaranya disimpan di Rusia dan Kazakhstan

(can/fea)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3fndcxd

March 27, 2021 at 10:12AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sejarah Buran, Pesawat Ulang-alik Rusia yang Sempat Mati Suri"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.