Berdasarkan data indeks persepsi korupsi (Corruption Perception Index/CPI) global 2018 yang dirilis Transparency International Indonesia (TII), Indonesia mencetak indeks 38, naik 1 poin dari 37 pada 2017.
Pada acuan indeks ini, skor yang semakin tinggi menunjukkan bahwa suatu negara semakin bersih dari korupsi. Selain itu, Indonesia juga berhasil naik tujuh peringkat dari 2017, sehingga menempati peringkat 89 dari 180 negara pada 2018
"Kenaikan-kenaikan tersebut harus disyukuri. Jangan ada yang menyampaikan korupsi stadium empat," ujar Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (31/1).
Eks Wali Kota Solo itu tak mempersoalkan indeks persepsi korupsi itu naik satu peringkat. Yang jelas, kenaikan ini membuktikan bahwa perbaikan tata kelola berbagai kebijakan di Indonesia sudah cukup berhasil membuahkan hasil.Apalagi, jika melihat dalam empat tahun terakhir atau setelah dia duduk di kursi RI 1, indeks persepsi korupsi terus membaik.
Untuk diketahui pada 2014 ketika Kabinet Kerja dimulai, indeks persepsi korupsi berada di angka 34. Angka indeks itu membaik pada 2015 dan 2016 ke angka 36 dan 37. Meski, pada 2017, indeksnya sama dengan tahun sebelumnya, yakni di angka 37.
Lebih jauh Jokowi mengklaim, bahwa reformasi kebijakan mampu membuat Indonesia yang memiliki catatan buruk korupsi di Asia Tenggara, kini bisa lebih bersih dari perilaku koruptif.
"Ingat juga, dulu pada 1998, indeks korupsi itu di angka 20, sekarang 38. Dulu negara terkorupsi di Asia Tenggara, sekarang bisa masuk papan tengah," jelasnya.
Berdasarkan data TII, Indonesia kini menempati peringkat ke-4 dari 10 negara di kawasan Asia Tenggara berdasarkan indeks persepsi korupsi. Di ASEAN peringkat pertama masih ditempati Singapura dengan nilai 85 yang naik 1 poin dari tahun sebelumnya, Brunei naik 1 poin jadi 63, dan Malaysia stagnan dengan 47 poin.
Sementara di dunia, Indonesia menempati peringkat 89 dan sejajar dengan Bosnia Herzegovina, Srilanka, dan Swiss. Peringkat teratas ditempati Denmark dengan skor 88 dan Selandia Baru 87 poin. Lalu diikuti empat negara, yaitu Finlandia, Singapura, Swedia, dan Swiss dengan skor 85 poin.Sementara posisi buncit diduduki Yaman dan Korea Utara dengan 14 poin, Suriah dan Sudan Selatan dengan 13 poin, serta Somalia dengan skor 10.
Sebagai informasi, indeks persepsi korupsi merupakan indeks yang didapat dengan meninjau sembilan indeks, seperti World Economy Forum EOS, PRS International Country Risk Guide, hingga World Justice Project-Rule of Law Index. (uli/osc)
http://bit.ly/2DLWepi
February 01, 2019 at 02:52AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi soal Persepsi Korupsi Membaik: Jangan Bilang Stadium 4"
Posting Komentar