"Penderita DBD terbanyak ada di Kota Medan yakni ada 1.490 orang dan 13 di antaranya meninggal. Kemudian Deli Serdang 987 penderita. Namun tidak ada yang meninggal," kata Sekretaris Dinkes Sumut Ridesman, Kamis (31/1).
Ridesman mengakui Kota Medan memang endemis DBD disebabkan pengelolaan kesehatan lingkungan yang belum optimal. Selain itu perilaku masyarakat dalam pencegahan DBD ini masih perlu ditingkatkan.
"Setelah Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang menempati urutan kedua. Tentunya karena dua daerah ini bersebelahan sehingga memudahkan terjadinya penyebaran penyakit DBD ini," ujarnya.
Menurut Ridesman, masalah DBD ini bukanlah semata masalah kesehatan, sehingga semua stakeholder harus berkolaborasi untuk menanggulangi tingginya angka penderita DBD.
"Karenanya, saran saya, masyarakat bersama dengan Pemda harus seiring sejalan dalam memperbaiki faktor lingkungan," katanya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sumut Dr. Yulia Maryani MKes mengatakan penyebaran DBD yang vektornya nyamuk aedes aegypti salah satunya dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk maka perindukan nyamuknya semakin banyak.
"Faktor utama perilaku hidup bersih karena nyamuk tersebut suka di daerah yang air bersih seperti bekas air tampungan kulkas, dispenser, bak mandi. Masyarakat terkadang kurang waspada," ujarnya.Dia menambahkan, biasanya nyamuk Aedes bereaksi mulai pagi sekitar pukul 09.00 hingga 15.00 sore. Di waktu tersebut, banyak anak yang masih berada di luar rumah. Karena itu penderita DBD kebanyakan adalah anak-anak di bawah usia 14 tahun.
"Dari data ini terjangkit anak-anak usia di bawah 14 tahun dan ternyata terjangkit di luar rumah, jadi walaupun di rumah bersih kemungkinan besar anak-anak ini terjangkit di luar rumah," ujarnya.
Menurutnya, satu nyamuk akan menetaskan ratusan telur dan masa hidupnya selama 4 minggu. Hal ini juga yang menyebabkan banyak kasus DBD.
"Jadi yang dibasmi jentiknya jangan sampai terbentuk nyamuk. Lakukan 3M Plus yaitu menguras, menutup mengubur dan plusnya yaitu menanam tumbuhan pengusir nyamuk seperti bunga lavender, serei dan memelihara ikan pemakan jentik," imbaunya.
(fnr/pmg)http://bit.ly/2G15J6b
February 01, 2019 at 06:16AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penderita DBD di Sumut Capai 5.713 Orang, 25 Meninggal"
Posting Komentar