Salah satu contohnya, kata dia, banyak bermunculan tokoh yang menyatakan diri sebagai ahli agama namun kerap memaki orang lain dalam tiap ceramahnya.
"Sekarang banyak yang ekstrem, bahkan sekarang ini banyak juga namanya ahli maki-maki. Banyak orang ceramah atau khotbah Jumat isinya maki-maki," kata Ma'ruf di kawasan Sunter, Jakarta, Kamis (31/1).
Tak berhenti sampai di situ, Mantan Rais Aam PBNU itu turut membeberkan terdapat kelompok yang mudah mengkafirkan seseorang yang berbeda pandangan.
"Seorang ulama Abuya saja di kafir-kafir kan, naudzubillahimindzalik. Abuya ini Orang alim, hafal Alquran, masih dibilang kafir. Sekarang banyak yang memang kelompok takfiri, mengkafirkan orang yang tidak sepaham dengan dia," kata dia.
Ma'ruf lantas membandingkannya dengan sifat Nabi Muhammad dan para Wali Songo yang santun dalam menyebarkan agama Islam di tengah-tengah masyarakat.
Tokoh-tokoh tersebut, kata dia, tak pernah sekalipun memaki dan selalu bersikap toleran kepada masyarakat yang kerap berbeda pandangan dengannya.
"Bahkan Nabi Musa saat menasehati dan memperingatkan Firaun pun disuruh oleh Allah dengan ucapan yang santun," kata dia.
Selain itu, Ma'ruf menyarankan agar seseorang tak perlu bertengkar dan saling memaki bila berbeda pandangan maupun pilihan politik.
Ia menyatakan seluruh pihak seharusnya bisa memiliki sikap tenggang rasa dan menghargai satu sama lain terhadap pilihan politiknya masing-masing.
"Ya sudahlah bagimu partai mu, bagiku partai ku, enggak perlu bertengkar, ukhuwah islamiyah harus dijaga, kalau berbeda capres, bagimu capres mu bagi kita capres kita jangan mengkafirkan," kata dia.
http://bit.ly/2RWSkSU
February 01, 2019 at 01:23AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ma'ruf Amin Sebut Banyak Ahli Maki-maki dan Mengkafirkan"
Posting Komentar