Kepala BPS Suhariyanto mengatakan upah nominal buruh tani pada April sebesar Rp53.952 per hari, membaik 0,15 persen dibanding Maret yakni Rp53.873 per hari. Namun, upah riil buruh tani ternyata menurun 0,66 persen dari Rp38.561 per hari pada Maret menjadi Rp38.305 per hari .
Menurut Suhariyanto, penurunan upah riil ini disebabkan oleh kenaikan upah buruh tani tak sebanding dengan kenaikan harga-harga barang selama April. BPS mencatat inflasi perdesaan pada April di angka 0,81 persen, atau lebih besar dibanding kenaikan upah nominalnya yang hanya 0,15 persen.
"Jadi meskipun nilai upah nominalnya naik, tapi nilai upah riilnya tidak naik karena ada inflasi," jelas Suhariyanto, Rabu (15/5).
Hal yang sama juga terjadi bagi upah buruh bangunan. BPS mencatat, upah buruh bangunan secara nominal naik sebesar 0,03 persen, dari Rp88.637 per hari di Maret menjadi Rp88.664 per hari di April. Namun, upah riilnya turun 0,41 persen dari Rp65.237 per hari pada Maret menjadi Rp64.969 per hari pada April 2019.
Suhariyanto menjelaskan inflasi kembali menjadi alasan upah riil buruh bangunan tertekan. Upah nominal yang naik 0,03 persen ternyata juga lebih kecil dibanding kenaikan indeks harga konsumen yang mencapai 0,44 persen di saat yang sama.
"Jadi bisa dibilang, baik buruh bangunan dan buruh tani mengalami penurunan upah riil pada April.
Jika dilihat secara tahunan, pertumbuhan upah nominal masih tercatat lebih tinggi dibanding upah riil. Ini lantaran terjadi inflasi secara tahunan sebesar 2,83 persen pada April.
BPS mencatat upah nominal buruh tani pada bulan lalu sebesar Rp53.952 per hari ternyata bertumbuh 4,02 persen dibanding April 2018 yakni Rp51.864 per hari. Sementara itu, upah riil bertumbuh lebih rendah 1,38 persen.
Di sisi lain, upah nominal buruh bangunan sebesar Rp88.628 hari terbilang meningkat 3,12 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya Rp85.983 per hari. Serupa dengan buruh tani, pertumbuhan upah riil tercatat lebih kecil, yakni 0,27 persen secara tahunan.
Dengan kata lain, kenaikan upah tak sebanding dengan kenaikan kemampuan buruh tani dan buruh bangunan dalam membeli barang. "Kami memandang, pergerakan ini selalu perlu dipantau per bulan," pungkas dia.
(glh/agi)
http://bit.ly/2VYZ7Nn
May 15, 2019 at 10:28PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Daya Beli Buruh Tahun dan Bangunan Melemah di April"
Posting Komentar