"Bukan meragukan ya, tapi saya kan sama mereka (Polri) bertahun-tahun, tidak ada tuh bunuh-bunuhan. Bukan meragukan, tapi enggak mungkin (terjadi). Mudah-mudahan tidak terjadi," ujar Ryamizard di kantornya, Jakarta, Kamis (30/5).
Rencana pembunuhan kepada empat tokoh ini diketahui berdasarkan pemeriksaan kepolisian terhadap enam orang tersangka terkait kerusuhan 22 Mei. Kepolisian juga telah mengamankan empat pucuk senjata yang rencananya akan digunakan untuk membunuh target tersebut.
Ryamizard menilai ancaman itu hanya sebatas gertakan semata. Ryamizard yakin hal itu hanya sebatas gertakan karena situasi politik yang sedang memanas.
Ia membandingkan dengan dirinya yang juga kerap mengancam namun tak pernah benar-benar melakukannya.
"Saya juga pernah ngomong 'nanti saya gampar' tapi sampai 20 tahun enggak pernah dilakukan. Pernah juga saya bilang 'tembak kepalanya' tapi sudah berpuluh tahun enggak pernah saya tembak," katanya.
Polri sebelumnya telah menangkap enam orang terkait kerusuhan 22 Mei. Enam orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana kepemilikan senjata api dan amunisi ilegal, serta dugaan rencana pembunuhan.
Hasil pemeriksaan, para tersangka berencana membunuh empat tokoh nasional dan seorang pemilik lembaga survei swasta. Tak hanya itu, mereka juga merencanakan penembakan saat aksi pada 21-22 Mei 2019.
Keenam tersangka itu, yakni HK, IR, TJ, AZ, AD, dan AF. Mereka memiliki peran berbeda mulai dari menjual senjata api hingga eksekutor. Keenamnya kini sudah ditahan polisi.Sementara Kapolri Jenderal Tito Karnavian membeberkan siapa saja empat tokoh nasional yang jadi target pembunuhan dimaksud. Hal ini berdasarkan hasil keterangan para tersangka dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Keempat target yang disebut Tito itu merupakan pensiunan jenderal yang kini menjadi pejabat publik. Mereka adalah Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan (Jenderal TNI Purn), Menko Polhukam Wiranto (Jenderal TNI Purn), Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan (Jenderal Polisi Purn), serta Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere (Komisaris Jenderal Polisi Purn).
Sedangkan pemilik lembaga survei yang juga jadi target pembunuhan tidak diungkap identitasnya.
[Gambas:Video CNN] (psp/osc)
http://bit.ly/2HHQTB4
May 30, 2019 at 09:03PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menhan Bantah Ragukan Polri soal Agenda Pembunuhan 4 Jenderal"
Posting Komentar