Sir David Attenborough, Narator Cerita Alam yang Benci Tikus

Jakarta, CNN Indonesia -- Pecinta serial dokumenter Planet Earth atau Blue Planet pasti tidak asing dengan sang narator cerita, Sir David Attenborough. Hari ini tepat 93 tahun yang lalu pria asal Inggris itu lahir ke dunia.

Dari biografi yang dikutip dari Britannica dan Biography, diketahui kalau Attenborough memang senang dengan hal yang bertema alam sejak muda.

Ia mempelajari ilmu pengetahuan alam di Universitas Cambridge. Setelah lulus dari sana, ia sempat bertugas di Angkatan Laut selama dua tahun sejak 1947.


Selepas dari Angkatan Laut ia berkutat pada industri penerbitan. Pada 1952 ia bekerja sebagai produser di stasiun televisi BBC. Karya perdananya ialah serial dokumenter Zoo Quest.

Setelah keluar dari BBC pada tahun 1972, Attenborough tetap konsisten membuat tayangan bertema alam yang sarat edukasi, seperti Life on Earth (1979) dan The Blue Planet (2001).

Attenborough bukan sekadar pemandu acara televisi bertema alam, karena ia secara tekun mendedikasikan hidupnya untuk konservasi alam.

[Gambas:Youtube]

Ia bergabung dengan kelompok Population Matters yang memiliki visi menekan dampak atas ledakan populasi dunia serta kelompok World Land Trust yang mempunyai fokus pembelian lahan hutan untuk mencegah perambahan liar.

Penghargaan demi penghargaan ia dapat, sampai puncaknya ketika ia dianugerahi gelar bangsawan pada tahun 1985, menerima Order of Merit dari Ratu Elizabeth pada tahun 2002.

Pangeran Charles, yang merupakan Presiden World Wildlife Fund Inggris, bahkan mengatakan kalau Attenborough telah melakukan banyak hal untuk membuka mata manusia mengenai kerusakan alam.


Telah mendapat pengakuan sebegitu tingginya tak membuat Attenborough berhenti berkarya demi kelestarian alam. Untuk serial dokumenter Blue Planet II (2017) ia bahkan mendapat penghargaan Emmy Award dalam kategori Outstanding Narrator.

Yang menarik, Attenborough bahkan menjadi satu-satunya orang di dunia yang menerima penghargaan BAFTA Award dengan serialnya yang tayang di televisi hitam putih, berwarna, sampai kini HD dan 3D.

Belasan hewan dan tumbuhan juga diberi nama mirip dirinya, seperti tumbuhan karnovira Nepenthes attenboroughii dan fosil ikan purba Materpiscis attenboroughi.

Pria yang memiliki dua anak dari pernikahannya dengan istri tercintanya itu mengatakan kalau dirinya memang sangat terkesan dengan alam, terlebih lagi dengan tingkah laku hewan.

Ia mengaku hanya sebal dengan binatang bernama tikus, sementara hewan favoritnya ialah kungkang.

Dalam beberapa produksi serial dokumenternya, Attenborough juga sempat mengunjungi Indonesia. Di beberapa video Youtube, ia terlihat sangat terkesan dengan orangutan yang disebutnya salah satu hewan tercerdas di dunia.

Attenborough juga pernah membeli trenggiling dari seorang pemburu di Bali pada tahun 1950-an yang lalu dilepasliarkan di alam bebas.

Kiprah Sir David Attenborough untuk alam masih bisa dinikmati dalam serial dokumenter Our Planet yang sedang tayang di Netflix pada tahun ini.


[Gambas:Video CNN]

(ard)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2JmB0kZ

May 09, 2019 at 02:27AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Sir David Attenborough, Narator Cerita Alam yang Benci Tikus"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.