"Tentu akan kami lakukan pemeriksaan siapa yang harus bertanggung jawab akan peristiwa ini," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto, Sabtu (22/2), seperti dikutip dari Antara.
"Aturan-aturan dalam kegiatan pramuka yang berisiko juga sedang kami dalami, sehingga nanti penyidik bisa menentukan para pihak yang akan bertanggung jawab," kata Yuliyanto.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, pada pagi ini tercatat tujuh korban tewas dan tiga belum ditemukan pada insiden hanyut di Sungai Sempor ini. Dua puluh tiga siswa lainnya luka-luka dan 216 orang terkonfirmasi selamat.
Insiden terjadi saat siswa-siswi SMPN 1 Turi Sleman sedang menyelenggarakan kegiatan susur sungai. Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Yogyakarta Wahyu Efendi menuturkan insiden ini tidak didahului tanda-tanda hujan di lokasi kejadian dan air meluap secara tiba-tiba.
"Cuaca saat kejadian berawan. Tidak ada tanda hujan. Aliran sungai tidak terlalu deras, saat susur tiba-tiba meluap," kata Wahyu Efendi.
Setelah sungai meluap, siswa-siswa kelas 7 dan 8 SMPN 1 Turi dengan total sekitar 249 siswa hanyut terbawa arus deras sungai. Ketujuh korban meninggal adalah Nur Azizah, Latifah Zulfa, Sovie Aulia, Arisma Rahmawati, Khoirun Nissa, Evita Putri Larasati dan Vanesha Dida.
Semetara siswa yang masih dalam pencarian ada tiga anak, yakni Yasinta Bunga, Zahra Imelda dan Nadine Fadilah.
Saat ini Tim SAR Gabungan masih melanjutkan melakukan pencarian di enam titik pantau. (Antara/vws)
https://ift.tt/37SG3lv
February 22, 2020 at 04:59PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Siswa Tewas Terseret Arus, Polisi Cek Aturan Susur Sungai"
Posting Komentar