Lebaran Online dari Taiwan

Jakarta, CNN Indonesia -- Hampir empat tahun Fadlillah Ahdiyat atau yang akrab disapa Yayat menetap di Taiwan untuk menyelesaikan studi Strata 3 di sana, tetapi baru tahun ini perayaan Hari Raya Idulfitri terasa berbeda dampak pandemi virus corona (Covid-19).

"Tahun ini kegiatan (Ramadan) di masjid Taipei ditiadakan, dari (salat) jumatan, salat lima waktu, berbuka (puasa) bersama, tarawih, sampai sahur juga dihilangkan. Tapi dari masjid, masih memberi iftar gratis takeaway dalam bentuk makanan ringan," terang Yayat, mengawali ceritanya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (24/5).


Berbeda dengan Indonesia, di Taiwan tidak pernah ada kegiatan takbir keliling di malam sebelum hari raya Idulfitri. Biasanya, takbiran dilakukan sendiri atau bersama teman-teman di kampus.
Selain tidak ada aktivitas takbir, juga tidak ada tradisi khusus menjelang Hari Raya Idulfitri di Taiwan.

"Biasanya itu, ya hanya salat Id di masjid atau di Taipei Main Station. Lalu ya ngobrol-ngobrol, halal bihalal dengan teman, lalu ke KDEI (Kantor Dagang Ekonomi Indonesia) dan makan-makan. Cuma tahun ini, KDEI enggak ngadain acara halal bihalal karena Covid-19," kata Yayat.

Dia menambahkan, pemerintah Taiwan memperbolehkan umat Muslim mengadakan salat Id dengan memperhatikan aturan yang dikeluarkan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan.

Aturan itu mencakup pemeriksaan suhu badan, mencuci tangan, menjaga jarak, dan lain-lain.


"Tapi memang, untuk masjid Taipei enggak mengadakan salat Id, hanya rekan-rekan organisasi Indonesia di Taipei yang mengadakan. Tentunya dengan izin dari pemerintah Taiwan," ujar Yayat.

Dari pantauan Yayat, salat Ied yang berlangsung hari ini diadakan di beberapa tempat dan diprakarsai oleh teman-temannya di organisasi dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) kampus masing-masing, sesuai protokol dari CDC Taiwan.

Menurut Yayat, pemerintah Taiwan juga memperbolehkan untuk melakukan mudik. Kegiatan itu diizinkan karena selama 40 hari terakhir tidak ada penambahan kasus Covid-19 di negara itu, dan aturan pembatasan sudah dilonggarkan.

Meski demikian, pihak KDEI Taipei mengimbau WNI untuk tidak mudik kecuali untuk alasan mendesak.

"Ya selebihnya, aturan mudik mengikuti aturan Indonesia, dari pengadaan surat keterangan sehat dan lain-lain. Kalau dari Taiwannya sih sudah agak longgar ya sepertinya," kata Yayat.


Sempat terpikir bagi Yayat untuk pulang ke Tanah Air, tetapi melihat kondisi wabah virus di Indonesia yang masih meningkat dan memperhitungkan keselamatan keluarga, Yayat mengurungkan niatnya.

"Saya, istri, dan anak saya di sini memutuskan untuk tidak pulang di hari lebaran, kan bisa lebaran online," kata pria berusia 28 tahun itu. (ans/ayp)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3bZly91

May 25, 2020 at 07:02AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Lebaran Online dari Taiwan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.