Peran Obama dalam Kemenangan Biden

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat periode 2009-2017 Barack Obama menyatakan diri untuk menjadi tim kampanye pemenangan calon presiden Joe Biden dalam pemilihan presiden 2020. Obama, sosok berpengaruh diharapkan bisa memenangkan Biden dalam rivalitas menghadapi Donald Trump.

Kemesraan Obama dan Biden telah terjalin pada 2009 ketika mereka terpilih menjadi pasangan presiden dan wakil presiden AS.

Kali ini, Obama beberapa kali mengajak warga AS untuk memilih Biden dalam pemilu kali ini. Tak jarang Obama sesekali juga melontarkan kritik pedas terhadap calon petahana, Trump.


Sebelum diumumkan resmi oleh Partai Demokrat pada April 2020, Obama sudah lebih dulu memberikan dukungan resminya kepada Biden yang maju sebagai capres.

Dalam sebuah video yang diunggah melalui Twitter, Obama memuji Biden sebagai sosok yang memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi seorang presiden.

"Joe memiliki semua kualitas yang kami butuhkan sebagai seorang presiden saat ini," kata Obama dalam rekaman video seperti dilansir dari ABC News.

Ejekan Obama terhadap Trump

Setelah menyatakan dukungan melalui video, Obama kian aktif memberikan dukungannya bagi Biden. Ia juga tak sungkan untuk turun tangan dalam kampanye di sejumlah negara bagian, termasuk di Pennsylvania pada 17 oktober lalu demi meyakinkan warga untuk memilik Biden.

Saat berbicara di tengah kampanye, Obama mengejek cara kepemimpinan Trump selama empat tahun terakhir yang disebutnya tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan serius.

"Saya tidak pernah berpikir Donald Trump akan menerima visi saya atau melanjutkan kebijakan saya, tetapi saya berharap demi negara ini bahwa ia akan menunjukkan minat untuk melakukan tugas itu dengan serius," kata Obama kepada massa yang duduk di hampir 300 mobil yang tersebar di tempat parkir stadion.

[Gambas:Video CNN]

Selain di Pennsylvania, Obama ikut kampanye Biden di Michigan yang dihelat baru-baru ini. Biden dan Obama berkampanye dengan harapan dukungan di negara bagian Michigan yang mayoritas pendukung Partai Demokrat tidak memilih Trump.

Sejak dua pekan jelang pencoblosan terbuka resmi dibuka, Obama kembali menunjukkan dukungannya bagi Biden. Dia juga berkali-kali menyampaikan kecaman terhadap cara Trump menangani berbagai isu termasuk pandemi virus corona, kerusuhan berbasis rasial, hingga gaya kepemimpinannya.

Seperti dilansir Associated Press, Obama menyampaikan kecaman kepada Trump sambil mendesak warga kulit hitam dan pemilih lainnya untuk tidak absen dalam pemungutan suara.

"Pemilu ini menuntut setiap dari kita untuk berperan. Apa yang kita lakukan dalam 13 hari ke depan akan menjadi masalah selama beberapa dekade mendatang," kata Obama dalam pidato di kampanye Joe Biden di Philadelphia.

Pada detik-detik terakhir, tepat dua hari jelang pemilu Obama kembali menyampaikan kecaman terhadap Trump. Secara terbuka Obama menyebut jika Trump telah gagal secara serius menangani virus corona dalam kampanye dukungannya terhadap Biden yang disebutnya sebagai 'saudara'.

Obama menyebut Trump sebagai orang yang tidak berkompeten dalam menangani pandemi saat berbicara dalam kampanye drive-in di Flint, Michigan dan Detroit, kota yang didominasi etnis kulit hitam. Pernyataan itu disampaikan setelah AS mencatat rekor lonjakan lebih dari 99 ribu kasus baru corona pada Jumat (30/10), hanya berselang beberapa hari jelang pemilu.

Hubungan dekat sejak 2009

Dalam satu kesempatan saat hendak maju dalam pemilu AS, ia ditanya oleh seseorang dari Partai Demokrat soal siapa orang yang akan menjadi wakil presidennya. Secara tersirat dengan mantap Obama mengatakan jika ia berencana memilih Biden sebagai pasangannya.

"Saya ingin seseorang dengan uban di rambutnya," kata Obama, saat berusia 46 tahun usai ditetapkan sebagai kandidat Presiden dari Partai Demokrat dilansir dari The New York Times.

New York Times dalam laporannya memberi judul "Hubungan Biden-Obama Seperti Bunga Mawar" (farasa untuk menggambarkan keindahan).

Obama sendiri kerap menelepon Biden dua atau tiga kali dalam seminggu selama periode tersebut untuk meminta beberapa saran untuk maju dalam pencalonan capres. Kisah mereka terus berlanjut hingga akhirnya Biden diminta Obama untuk mendampinginya sebagai wapres.

Dalam sebuah laporan yang dirilis The Times yang dipublikasikan 2017 lalu, Obama memuji tinggi rekannya tersebut. Ia bilang bahwa Biden adalah Wakil Presiden Amerika terbaik yang pernah ada.

"Pilihan terbaik, bukan hanya untuk saya tetapi untuk rakyat Amerika." dalam sebuah wawancara.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Haris keluar sebagai pemenang dalam pilpres AS 2020 yang digelar Rabu (3/11) waktu setempat.


Biden dan Harris berhasil mengungguli perolehan suara atas pasangan petahana dari Partai Republik, Donald J. Trump dan Mike Pence di Pennslyvania.

Berdasarkan hasil CNN Projection, Joe Biden akan menjadi presiden terpilih ke-46 Amerika Serikat, setelah kemenangan di negara bagian tempat ia dilahirkan menempatkannya atas 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk menang.

Dengan 20 suara elektoral Pennsylvania, Biden sekarang memiliki total 273 suara elektoral dengan Donald Trump meraih 213 suara.

(ndn/bac)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3eFLRnM

November 08, 2020 at 07:14AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Peran Obama dalam Kemenangan Biden"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.