![](https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/01/28/44c4428e-6202-48ed-9b5e-b4f49278cfbf.jpeg?w=650)
Para demonstran terlihat membawa papan bertuliskan "Hentikan kekerasan" dan "Bebaskan negara saya" sambil berarak dari alun-alun Place de la Nation hingga Monumen Bastille pada Minggu (27/1).
"Ya untuk demokrasi! Tidak untuk revolusi!" teriak para pengunjuk rasa sembari mengibarkan bendera Prancis dan Uni Eropa.
Kendati menjadi aksi tandingan, banyak pengunjuk rasa mengaku tidak menentang tujuan gerakan rompi kuning, tapi hanya ingin menuntaskan kekerasan yang sering membuntuti aksi tersebut.
Gerakan rompi kuning masih terus menggelar aksi di ruas-ruas jalan Paris dan kota-kota Prancis lainnya sejak pertengahan November tahun lalu.
Sehari sebelum gerakan syal merah digelar, setidaknya 4.000 anggota gerakan rompi kuning masih menyuarakan protesnya di Paris.
Meskipun angka demonstran sudah mulai berkurang, aksi protes yang juga berakhir di monumen Bastille itu masih dibuntuti kericuhan.
Mengutip Reuters, di akhir aksi protes, seorang aktivis, Jerome Rodrigues, menderita luka mata parah akibat bentrokan dengan polisi yang disiarkan langsung di sebuah situs.
Kuasa hukum Rodrigues, Phillipe de Vuella, mengatakan kliennya terkena peluru karet polisi dan terbaring koma semalaman. Setelah sadar, Rodrigues mengatakan ia akan menetap di rumah sakit selama lima hari.
"Saya tidak akan berhenti. Saya akan kembali demonstrasi setelah sehat," tuturnya.
Menanggapi insiden tersebut, Menteri Dalam Negeri, Junior Laurent Nunezt, mengatakan kepada saluran televisi LCI bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan Rodrigues terkena peluru karet polisi. Penyidik masih menginvestigasi perkara tersebut. (fey/has)
http://bit.ly/2WqdqaP
January 28, 2019 at 08:33PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gerakan Syal Merah Gelar Aksi Tandingan Rompi Kuning di Paris"
Posting Komentar