
Bersama dengan rupiah, sejumlah mata uang negara Asia lainnya turut menguat. Ringgit Malaysia menguat 0,36 persen, dolar Singapura 0,01 persen, peso Filipina 0,02 persen, rupee India 0,06 persen. Kemudian yuan China menguat 0,18 persen, Yen Jepang 0,2 persen, dan won Korea 0,3 persen.
Sementara itu, dolar Hong Kong stagnan dan baht Thailand melemah 0,07 persen.
Di sisi lain, mata uang negara maju bergerak melemah. Euro melemah 0,03 persen, pounsterling Inggris melemah 0,3 persen, dan dolar Kanada 0.06 persen. Sementara franch Swiss menguat 0,19 persen dan rubel Rusia menguat 0,11 persen.
Ibrahim, Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka menjelaskan ada empat faktor yang mempengaruhi penguatan rupiah pada perdagangan hari ini. Pertama, rencana The Fed menggelar rapat untuk membicarakan perekonomian AS dan kebijakan suku bunga.
"Kemungkinan bank sentral AS akan dovish, ini tentu akan membuat dolar melemah," terang dia.
Kedua, penentuan terkait kesepakatan Brexit yang kemungkinan akan berakhir yakni Brexit keluar dengan syarat atau kembali ke Eropa. Ketiga, pertemuan AS dan Tiongkok di Washington DC yang kemungkinan bakal positif.
Keempat, dibuka kembalinya pemerintahan AS atau berakhirnya government shutdown meski kemungkinan hanya 3 minggu.
"Pekan ini rupiah bisa ke Rp13.950 per dolar AS dengan resisten kembali ke Rp14.180 per dolar AS. Ada peluang besar untuk bisa menguat ke Rp13.950 per dolar AS," jelas dia. (agi/agi)
http://bit.ly/2MBpf9T
January 28, 2019 at 11:53PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menguat Tipis, Rupiah Sore Ini di Rp14.071 per Dolar AS"
Posting Komentar