
Organisasi pemantau korupsi itu menyebut AS kehilangan empat poin menjadi 71, dari skala nilai tertinggi 100 dalam indeks persepsi korupsinya pada 2018 lalu.
Nilai tersebut menjadikan AS terempas dari peringkat 20 besar negara paling terbuka, yang merupakan pertama kalinya sejak 2011 lalu. AS harus puas berada di peringkat ke-22 di bawah Perancis.
TI menyebut tahun kedua kepemimpinan Trump merupakan momen yang paling bergejolak terhadap tingkat transparansi di dalam pemerintah.
Berbagai kasus seperti penyelidikan dugaan kolusi Trump-Rusia dalam pilpres 2016 hingga dukungannya yang kontroversial terhadap calon Mahkamah Agung yang dijerat skandal seks turut merongrong pemerintahan sepanjang 2017 sampai 2018.
Trump juga kerap mengecam media dan menuduh mereka menulis 'berita palsu', yang dianggap hanya menjelek-jelekkan citranya. Presiden ke-45 itu juga dirundung tuduhan nepotisme dan konflik kepentingan di tahun kedua ia duduk di Gedung Putih.
"Presiden adalah gejala daripada penyebab. Masalahnya ada di sana sebelum dia menjabat."
Dalam laporan tahunannya itu, TI kembali menilai sedikitnya 180 negara berdasarkan tingkat persepsi korupsi di sektor publik. Negara dengan skor nol berarti sangat korup, sementara nilai 100 menandakan negara itu sangat bersih dan transparan.
Denmark bertengger di peringkat satu sebagai negara paling transparan tahun ini dalam indeks TI dengan total nilai 88, mengikuti Selandia Baru di urutan kedua, serta Finlandia dan Singapura sama-sama bertengger di posisi ketiga.
http://bit.ly/2DHjMve
January 30, 2019 at 04:44AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Peringkat Indeks Korupsi AS di Masa Presiden Trump Menurun"
Posting Komentar