Pembocor Data HIV Singapura Diduga Masih Simpan Informasi

Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus kebocoran data ribuan pengidap HIV di Singapura belum berakhir. Menurut Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong, pelaku yang merupakan seorang warga Amerika Serikat diduga masih menyimpan banyak informasi yang dicuri.

"Sangat mungkin dia masih memiliki lebih banyak data yang belum diungkap," kata Yong, seperti dilansir Reuters, Rabu (13/2).

Yong mengatakan sang pelaku, Mikhy Farrera Brochez, berhasil mencuri dan membocorkan data lebih dari 14 ribu warga negara Singapura dan asing yang menetap di negara itu dan mengidap HIV positif. Dia saat ini sudah diekstradisi ke negara asalnya dan sedang menjalani proses hukum terkait perkara narkoba dan pemalsuan data, karena dia adalah pengidap HIV.


Brochez menyebar informasi rahasia itu secara daring termasuk nama, nomor identitas, nomor telepon dan alamat dari 5.400 warga Singapura yang didiagnosis HIV sampai Januari 2013, dan 8.800 warga negara asing yang mengidap HIV sampai Desember 2011.

Yong menyatakan kepolisian Singapura sedang bekerjasama dengan aparat penegak hukum Amerika Serikat untuk memantau Internet terkait kebocoran data lanjutan. Namun, dia tidak merinci informasi apa yang mungkin terdapat dalam data tersebut.

Kementerian Kesehatan Singapura baru menyadari Brochez memiliki data pengidap HIV di Singapura sejak Mei 2016. Namun, Yong menolak tuduhan mereka berupaya menutupi kasus ini.


Terkait penyebaran wabah AIDS pada 1980-an, banyak negara memberlakukan pembatasan masuk terhadap wisatawan yang terinfeksi HIV dan warga asing. Singapura merupakan sebagian kecil dari negara yang masih mempertahankan beberapa pembatasan pada izin kunjungan jangka panjang dan visa kerja. (ham/ayp)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2I9pPNi

February 14, 2019 at 01:39AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pembocor Data HIV Singapura Diduga Masih Simpan Informasi"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.