Cerminan ini tampak dari ibukota negaranya, Bogota, yang dikenal karena penuh mural dan grafiti. Padahal kota ini dulu lekat dengan citra gembong narkotika.
Namun siapa sangka tidak sampai 10 tahun lalu, mural dan grafiti masih merupakan kegiatan ilegal di sini.
Bahkan aparat keamanan sampai menewaskan seorang seniman jalanan bernama Diego Felipe Becerra, saat ia sedang menggambar di dinding jembatan penyeberangan. Kasus tersebut membuat masyarakat berang. Untuk meredam protes keras warga, pemerintah pun membuat peraturan street art.
Imbasnya sekarang adalah mural atau graffiti bukan lagi sebuah tindak kriminal, melainkan praktik budaya.Semakin lama, jumlah seniman jalanan menjadi semakin banyak. Hingga saat ini, terhitung ada sekitar 8.000 seniman jalanan yang aktif menghiasi dinding kota. Saking menariknya, banyak agen tur yang membuat paket graffiti tour.
Tak hanya grafiti dan mural saja, kini anak muda di Bogota sedang dilanda tren hand lettering yang lebih membebaskan mereka untuk berekspresi.
Tata caranya tidak seketat kaligrafi. alat yang digunakan juga mudah ditemui dimana mana. karena hanya menggunakan pencil, spidol, dan alat tulis sejenis.
Selain seni yang menjadi urat nadi Bogota, sepeda juga merupakan kendaraan wajib di negara ini.
Jalur sepeda di Bogota mencapai 376 kilometer, dan disebut sebut sebagai salah satu yang paling panjang di dunia.
Pengguna sepeda di Bogota pun diperkirakan, per harinya mencapai rata rata 84 ribu orang.
Beruntungnya lagi, Bogota memiliki cuaca yang sangat sejuk, tak heran jika masyarakatnya menyukai olahraga khsusunya bersepeda.
[Gambas:Video CNN] (agr)
http://bit.ly/2YxsQun
May 18, 2019 at 11:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bogota yang Kini Bermartabat"
Posting Komentar