Head of trust, identity, safety, and information security Grab Foo Wui Ngiap mengatakan pihaknya akan merekrut banyak ahli teknologi, termasuk ilmuwan data, analis risiko dan operasi, hingga manajer produk.
"Penipuan menjadi perhatian karena Grab masuk ke platform play yang membutuhkan perlindungan yang lebih baik. Ketika kita memperbesar jejak kaki kita, ini membentuk dasar yang kuat bagi kita untuk menghindari kapal yang bocor," katanya, seperti dikutip dari CNBCIndonesia, Selasa (21/5).
Upaya Grab ini dilakukan setelah sejumlah negara melaporkan berbagai modus kecurangan yangd ilakukan oleh mitra pengemudi. Pengadilan di Singapura mendakwa tiga orang warganya pada RAbu (15/5) dengan tuduhan pembayaran penipuan yang melibatkan layanan GrabHitch.
Ketiganya didakwa melakukan lebih dari 300 transaksi dan mengantongi lebih dari 5.600 dolar Singapura.
Kepolisian Singapura memberi keterangan jika Grab mendeteksi 13 akun pengemudi dengan lebih dari 2.000 transaksi selama periode Februari hingga April 2019. Kecurangan ini ditaksir mencapai lebih dari 41.800 dolar Singapura.
Modus lainnya yakni dengan menggunakan GPS palsu agar pengemudi seakan-akan telah melakukan perjalanan. Di samping itu, Grab juga mencatat adanya pasar gelap yang menjual akun-akun pengemudi. Padahal, aksi tersebut secara tegas telah dilarang oleh Grab.
Modus kecurangan lainnya yakni dengan mengatur sejumlah akun yang seakan-akan melakukan perjalanan dan pembayaran seara tunai. Kecurangan tersebut dilakukan tak lain untuk mendapatkan bonus sesuai dengan target Grab.
Perusahaan asal Singapura ini juga mencatat ada aplikasi Grab palsu yang terdapat di luar toko aplikasi resmi. Ditambah adanya modus adanya restoran palsu untuk layanan pesan antar makanan Grabfood. (evn)
http://bit.ly/2JTAUS2
May 21, 2019 at 09:48PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Grab Rekrut 200 Ahli Demi Tangkal Kecurangan"
Posting Komentar