NU Gelar Rukyatul Hilal Penentuan 1 Syawal di 38 Titik

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar rukyatul hilal atau pengamatan hilal untuk menentukan 1 Syawal dan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah di Indonesia pada Jumat 22 Mei 2019 di tengah pandemi wabah corona (Covid-19).

Pengamatan hilal nantinya akan digelar oleh Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) di 38 titik di seluruh Indonesia sebagai metode penetapan awal bulan kalender Hijriah.

"Pada Jumat Pon 29 Ramadhan 1441 H yang bertepatan dengan 22 Mei 2020 M dalam Almanak Hijriyyah Nahdlatul Ulama, akan berlangsung rukyatul hilal penentuan awal Ramadhan 1441 H," demikian pernyataan NU dalam keterangan tertulis Lembaga Falakiyah PBNU, Kamis (21/5).


NU beranggapan pengamatan hilal untuk menentukan awal bulan dalam kalender Islam memiliki hukum fardhu kifayah atau bersifat wajib untuk masyarakat. Sebab, bila dalam sebuah negeri tidak ada satupun yang bersedia melaksanakan rukyatul hilal, maka siapapun muslim yang ada dalam negeri tersebut akan menyandang dosanya.
Nantinya, pengamatan hilal yang akan dilakukan NU mengacu pada protokol kesehatan yang sudah disusun oleh Lembaga Falakiyah NU. Hal itu bertujuan agar kegiatan pemantauan hilal berjalan baik dan mencegah potensi penyebaran corona.

Protokol kesehatan itu diantaranya tidak dianjurkan menggelar pengamatan hilal yang bersifat lintas Kabupaten/Kota. Karena itu, lokasi rukyatul hilal harus berada dalam satu lingkup Kabupaten / Kota saja. 

Selain itu, lokasi pengamatan hilal  harus diberisihkan dengan disinfektan, wajib menggunakan masker dan dilengkapi tempat cuci tangan dilengkapi sabun dan atau hand sanitizer. 

Bagi petugas pemantau hilal, wajib diproritaskan bagi yang berusia di bawah 50 tahun, memiliki fisik sehat dan tidak menderita penyakit penyerta di dalam tubuhnya.

Selain itu, protokol itu turut mengatur bahwa satu orang petugas hanya boleh menangani satu instrumen. Semisal, satu teleskop ditangani satu orang agar tak berkerumun. Lalu, para petugas pemantauan wajib menjaga jarak minimal 1 meter antara setiap orang dengan yang lain.

"Pada daerah yang sudah memberlakukan PSBB, protokol rukyatul hilal juga menyesuaikan dengan maksimal 5 petugas saja yang boleh hadir. Khusus untuk DKI Jakarta, mengingat PBNU berkedudukan di sini maka hampir seluruh kegiatan guna mendukung pelaksanaan rukyatul hilal diselenggarakan lewat moda online," tulis keterangan tersebut.

Sejumlah titik yang akan digunakan untuk pemantauan hilal yakni, Balai Rukyat NU Condrodipo, Gresik, Masjid Denanyar Jombang, Gumuk Klasi Indah Banyuwangi 11, Pondok pesantren Bayt al-Hikmah Pasuruan, Stasiun LAPAN Watukosek Pasuruan.

Selain itu, Pantai Sayung, Demak, Pantai Semat Jepara, Pantai Baro Gebang Cirebon, Pelabuhan Ratu Sukabumi, Pantai Appa'batu Selayar, Menara Amarilis Balikpapan, dan Masjid Baitul Muttaqin Bekasi.

(rzr/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2WSOBqA

May 22, 2020 at 06:50AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "NU Gelar Rukyatul Hilal Penentuan 1 Syawal di 38 Titik"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.