Ibarat persona, kota-kota di Indonesia memiliki karakter berbeda-beda yang bermuara pada suatu julukan.
Turis pasti familiar dengan embel-embel 'van Java'. Dalam bahasa Belanda, 'van' berarti dari.
'Dari' dalam julukan ini berarti ada kemiripan kondisi dengan kota yang disebut seperti halnya Garut sang 'Zwitsers van Java'.
'Zwitsers' dalam bahasa Belanda berarti Swiss. Garut, Swiss-nya Jawa. Mungkin ini tidak berlebihan sebab Garut memiliki kondisi alam dan pemandangan yang indah.
Selain itu, jika Swiss punya cokelat maka Garut tidak kalah dengan dodol sebagai kuliner khasnya.
Sebelum benar-benar bisa mengunjungi Swiss, sempatkan dulu berkunjung ke objek-objek wisata Garut:
1. Bukit Pilar Angin
Hamparan padang rumput luas dengan latar berupa perbukitan jadi pemandangan yang tidak akan dilupakan di Bukit Pilar Angin.
Turis mungkin tidak akan mengira bahwa sedang berada di Garut. Bukit Pilar Angin terletak di belakang Bukit Cikajar, Kecamatan Cikelet, Garut, Jawa Barat.
Di sini, turis bisa puas mengambil gambar apalagi saat sore atau golden moment di sekitar pukul 17.00.
Sinar matahari keemasan akan membuat foto makin eksotis. Barangkali lokasi ini juga mengingatkan pada kondisi Sumbawa dengan sabana luas diselingi stepa.
2. Situ Bagendit
Ingat Swiss tak pelak membuat penggemar drama Korea teringat 'Crash Landing On You'.
Diceritakan Yoon Se-ri pertama kali mendengarkan lagu 'For Brother' saat berwisata di Lake Brienz. Ri Jeong-hyeok memainkan lagu ciptaannya ini dengan piano di sebuah dermaga kecil di Iseltwald.
Untuk napak tilas adegan bersejarah ini, tidak ada salahnya mengunjungi . Terletak di kecamatan Banyuresmi, Garut, Jawa Barat, lokasi ini cocok untuk dikunjungi bersama pasangan maupun keluarga besar.
Cukup dengan rakit atau perahu bebek, turis bisa berkeliling danau layaknya Yoon Se-ri mengelilingi Lake Brienz.
3. Candi Cangkuang
Candi Cangkuang. (Detikcom/Hakim Ghani)
|
Bisa dibilang objek wisata satu ini yang tidak akan ditemukan di Swiss.
Garut memiliki peninggalan bersejarah berupa candi Cangkuang di Kampung Pulo, Cangkuang, kecamatan Leles, Garut. Candi ini merupakan satu-satunya candi Hindu di Tatar Sunda.
Nama 'Cangkuang' diambil dari nama desa tempat candi ditemukan. Ini pun sekaligus nama sejenis pandan yang tumbuh di sekitar makam leluhur Kampung Pulo, Embah Dalem Arief Muhammad, sekitar 3 meter dari candi.
Selain situs candi, ditemukan pula arca dalam kondisi rusak dan berwajah datar. Dari temuan kepala Nandi, arca ini dianggap arca Siwa.
Candi mengalami pemugaran dan diresmikan pada 1978. Bangunan yang Anda saksikan saat ini sebagian besar hasil rekonstruksi dan bangunan asli hanya sekitar 40 persen.
4. Puncak Guha
Keindahan bukit dan hamparan laut bakal menyambut turis di Puncak Guha. Bayangkan berada di puncak bukit yang berbatasan langsung dengan laut, angin sepoi-sepoi plus deburan ombak.
Mungkin cukup bermodal secangkir kopi dan gitar, sudah membuat pikiran rileks.
Puncak Guha terletak di Desa Sinarjaya, Kecamatan Bungbulang, Garut.
Di bawah Puncak Guha, terdapat gua kelelawar. Jelang sore, turis akan disuguhi pemandangan senja dan kelelawar yang berarak keluar gua.
5. Leuwi Tonjong
Kunjungan ke Garut berarti tidak boleh melewatkan Leuwi Tonjong yang terletak di Kampung Rontog, Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip. Sebuah lubuk nan indah diapit dua tebing yang diselimuti tumbuhan hijau.
Mau basah-basahan atau sekadar menikmati pemandangan indah dan udara sejuk? Bisa saja. Warga sekitar menyediakan rakit bambu sehingga wisatawan makin betah berkunjung.
6. Pantai Rancabuaya
Penikmat wisata pantai wajib mampir ke Pantai Rancabuaya. Berlokasi di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, pantai menghadap langsung Samudera Hindia.
Seperti tawaran wisata pantai lain, di sini turis disuguhi hamparan pantai pasir putih bersih. Yang spesial, terdapat air terjun air tawar di salah satu sudut pantai.
7. Curug Cikawung
Garut menawarkan Anda dengan wisata alam yang tak kalah dengan Swiss yakni Curug Cikawung. Di musim hujan seperti sekarang, debit air bakal lebih deras dari biasanya.
Turis jelas tidak akan terpikir untuk bermain air di curug yang terletak di Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu ini.
Meski demikian, kunjungan turis akan terbayar dengan pemandangan curug dan dikelilingi dengan tumbuhan liar.
8. Curug Cibadak
Setelah curug Cikawung, curug yang tidak kalah indah adalah curug Cibadak. Terletak di Desa Cisangkal, Kecamatan Cihurip, curug menawarkan air terjun besar seperti namanya 'Cai Badag' yang berarti air besar.
Perlu sedikit perjuangan untuk mencapai curug dengan jelajah hutan, perkebunan dan trekking.
Perjalanan tidak akan sia-sia sebab selama itu pula turis akan menikmati hamparan alam indah dan curug setinggi 100 meter menanti di akhir perjalanan.
9. Gunung Piramida Sadahurip
Seperti namanya, Gunung Piramida Sadahurip memiliki bentuk menyerupai Piramida di Mesir.
Konon, gunung di Kampung Cicapar, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan ini menyimpan misteri keberadaan harta karun di baliknya.
Selain bentuknya yang unik, sekitar gunung tampak asri dengan hamparan pepohonan dan tumbuhan hijau.
10. Curug Nyogong
Potensi wisata curug di Garut tidak perlu diragukan lagi. Anda layak menambahkan Curug Nyogong di Kampung Sawah Pasir, Mekarwangi, Kecamatan Cihurip sebagai destinasi wisata.
Meski tidak setinggi Curug Cibadak, curug satu ini bentuknya unik karena aliran air seperti menikung.
Itulah mengapa curug dinamakan 'nyogong' yang memang menikung dari aliran utamanya yakni Curug Caileuan.
(els/ard)https://ift.tt/31CLswQ
October 24, 2020 at 09:10AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Zwitsers van Java, 10 Nuansa Swiss Cukup di Garut Saja"
Posting Komentar