![](https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/01/14/223e3ea7-ea1a-437a-a650-cffed7ad7667.jpeg?w=650)
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) 2018, penjualan retail BMW (dari dealer ke konsumen) hanya 2.360 unit, atau jauh tertinggal dari rivalnya, Mercedes-Benz dengan perolehan 3.859 unit.
BMW yang kalah dari Mercedes-Benz sudah terlihat sejak 2017. Hasil penelusuran CNNIndonesia.com, penjualan Mercedes-Benz dua tahun lalu mencapai 3.386 unit, sementara BMW hanya 2.800 unit.
Klaim Mercedes-Benz, dengan hasil penjualan tersebut menjadikannya sebagai merek premium nomor satu di Indonesia. Berdasarkan keterangan Mercedes-Benz, penjualannya naik 12 persen dari 2017.
Dari data Mercedes-Benz, model SUV memberi kontribusi 35 persen di mana GLC dan GLA menjadi andalan selama 2018. Sementara model C-Class (C200 dan C300) tercatat menjadi yang paling laris atau lebih dari 900 unit terjual.
Lalu model E-Class (E 200, E 250 dan E 300) penjualannya mencapai 887 unit, serta sedan mewah S-Class S450 dengan angka 286 unit.
Roelof mengatakan kendaraan Mercedes-Benz yang dirakit lokal berkontribusi signifikan terhadap penjualan 2018. Pabrik MBDI di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat pun merakit 25 persen lebih banyak kendaraan dibandingkan tahun sebelumnya.
Saat ini sedan C-Class, E-Class dan S-Class terbaru serta GLC, GLE, juga GLS sudah dirakit di pabrik Mercedes-Benz Indonesia.
Deputy Director Sales Operations and Product Management MBDI Kariyanto Hardjosoemarto menambahkan bahwa penjualan selama 2018 telah berhasil melampaui rekor penjualan Mercedes-Bens di dalam negeri.
"Sebagai catatan, walaupun tahun lalu merupakan tahun yang cukup menantang, kami berhasil mempertahankan posisi kami di puncak segmen premium," kata Kariyanto.
Masuk 2019 Mercedes-Benz sekaligus mengenalkan E 350 EQ Boost yang menggendong mesin empat silinder 1991 cc yang diklaim mampu menyemburkan tenaga sebesar 299 tenaga kuda dan torsi 400 Nm. Sedan ini dijual Rp1,499 miliar off-the-road.
Berkat teknologi EQ Boost, roda-rodanya mendapat tenaga tambahan dari motor listrik sebesar 13,41 tenaga dan torsi 150 Nm. Tenaga tambahan itu muncul rentang putaran mesin 2.500 rpm.
Selain meningkatkan kemampuan mesin teknologi kelistrikan yang biasa disebut sebagai 'mild hybrid' ini juga mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar. Catatan Mercedes-Benz konsumsi bahan bakarnya 6,9-6,7 liter per 100 km (emisi gabungan CO2: 156-153 g/km). (ryh/mik)
http://bit.ly/2DEcGrC
January 28, 2019 at 08:19PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BMW Harus Akui Terkikis Mercy di Indonesia"
Posting Komentar