"Saya siap untuk duduk di meja perundingan dengan oposisi agar kita berbicara untuk kepentingan Venezuela, demi perdamaian dan masa depannya," kata Maduro seperti dilansir Reuters, Rabu (30/01).
Ketika ditanya mengenai kemungkinan negara ketiga menjadi penengah dalam perselisihan itu, Maduro menyatakan saat ini memang ada sejumlah pihak yang menyatakan keprihatinan atas krisis berkepanjangan yang terjadi.
Pemerintah Venezuela sedang menggelar proses penyelidikan yang dapat mengarah pada penangkapan pemimpin oposisi Juan Guaido. Dia mendeklarasikan diri menjadi presiden interim Venezuela dan membuat situasi politik dalam negeri kembali bergolak.
Kemelut semakin rumit saat sejumlah pihak, termasuk Amerika Serikat mengakui kepemimpinan politikus berusia 35 tahun itu. Di sisi lain, Rusia yang menjadi sekutu rezim terus mendukung Maduro.
Meski menjadi sekutu, pemerintah Rusia mengharapkan Venezuela dapat membayarkan utang mereka tepat waktu, yang jatuh tempo pada akhir Maret mendatang. Kementerian Keuangan Rusia menyatakan hal itu beberapa jam setelah salah satu pejabat tinggi mereka memperkirakan Venezuela akan kesulitan membayar utangnya.
Rusia memperkirakan Venezuela akan memiliki masalah dalam membayar utangnya, setelah Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap perusahaan minyak negara itu. Namun, Kementerian Keuangan Rusia tetap meminta Venezuela membayar utang sebesar USD100 juta.
Krisis politik berkepanjangan di Venezuela berimbas kepada bidang ekonomi dan lainnya. Nilai mata uang mereka anjlok hingga titik terendah dan membuat inflasi tidak terkendali. Situasi sosial juga berantakan karena banyak rakyat yang mendadak menjadi pengangguran. Hal itu membuat kondisi Venezuela kacau dan tingkat kejahatan meningkat. Banyak dari rakyat Venezuela mengungsi ke negara tetangga demi mencari penghidupan yang lebih baik. (syf/ayp)
http://bit.ly/2UzLqjF
January 31, 2019 at 09:00AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Maduro Janji Siap Dialog dengan Oposisi"
Posting Komentar