
Hasto mengatakan sandiwara itu dia ketahui berdasarkan laporan yang diterima oleh timnya.
"Dari laporan yang kami terima yang di Makassar itu adalah Sandiwara Uno Jilid II," kata Hasto, Selasa (29/1), tanpa merinci laporan yang ia terima itu.
Aksi Sandi bertemu dengan pria korban banjir di Makassar pekan lalu menjadi perbincangan di media sosial. Sebagian warganet menduga aksi itu sebatas sandiwara. Dugaan tersebut berdasarkan kondisi pria korban banjir itu. Dalam foto, bagian dada pria itu berlumuran lumpur, namun di bagian punggungnya bersih dari lumpur.
Berbeda dengan Sandiaga, Hasto menilai Jokowi sosok pemimpin yang tak suka bersandiwara."Rakyat akan melihat mana yang tangisan beneran, mana lumpur kerja keras dan mana lumpur polesan itu. Rakyat melihat jadi politik panggung sandiwara banyak diciptakan," kata Hasto.
Ia juga menyatakan Jokowi tak pernah mengandalkan strategi playing victim dan selalu dekat dengan masyarakat.
"Kami sukanya riil bersama rakyat di bawah membangun hal positif bersama rakyat. Kami tidak suka playing victim itu bukan model kami. Tapi hati kami selalu terbuka mendengar jeritan rakyat," kata dia.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sebenarnya sudah mengklarifikasi soal ini.
Anggota Direktorat Hukum BPN Ferdinand Hutahaean mengatakan apa yang terjadi di Makassar itu bukan sandiwara.
"Bukan rekayasa. Bukan sebuah peristiwa yang dengan sengaja diciptakan untuk membuat opini tertentu. Tidak sama sekali," ucap Ferdinand saat dihubungi pada Senin (28/1).
Ferdinand menjelaskan pria yang ditemui Sandiaga memang tidak hanyut terbawa arus air kala banjir bandang menerjang. Dia selamat.Alasan mengapa hanya badan bagian depan yang berlumpur, kata dia, yakni akibat mencari barang-barangnya yang terbawa banjir. Saat Sandi datang, kata Ferdinand, warga Makassar itu mengelap tangannya yang berlumpur ke badan bagian depan.
"Jadi informasi yang kita dapat dia itu sedang kotor tangannya. Dia lap ke badannya di bagian depan. Bukan rekayasa," kata Ferdinand.
"Jadi bukan sengaja mau melumpuri badannya. Tidak sama sekali," ucap Ferdinand.
Sandiaga juga disorot netizen karena dugaan sandiawara saat kampanye di Sumedang, Jawa Barat, Rabu (23/1). Saat itu seorang ibu tertangkap kamera sedang menangis mengejar mobil Sandiaga.Sebagian warganet menelusuri sosok ibu tersebut. Hasilnya, ibu itu diduga caleg dari PAN, partai pendukung Prabowo-Sandi. Netizen juga menemukan foto-foto lain yang menunjukkan ibu itu sedang berdiri dekat Sandi.
Terkait kasus di Sumedang itu Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Eddy Soeparno tak mengkhawatirkan anggapan warganet terkait dugaan sandiwara itu.
"Enggak khawatir, justru milenial dan masyarakat sangat paham lah mana berita yang direkayasa dan mana yang betulan. Yang jelas saya tahu mereka tidak percaya kalau itu semua rekayasa atau setting-an," katanya di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/1). (rzr/wis)
http://bit.ly/2Ukf2kG
January 30, 2019 at 06:23AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PDIP Yakini Pria Berlumpur Bagian Sandiwara Uno Jilid II"
Posting Komentar