
Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid mengatakan kebijakan ini ditempuh menyusul tren menurunnya harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Selain itu, lanjutnya, penurunan harga ini dilakukan setelah Pertamina memperhatikan daya beli masyarakat. Dia menjelaskan sesuai ketentuan pemerintah, sebagai badan usaha hilir Migas Pertamina tunduk pada mekanisme penentuan harga dengan mempertimbangkan dua faktor utama, yakni harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah.
"Komponen utama penentu harga bersifat fluktuatif, sehingga kami terus melakukan evaluasi terhadap harga jual BBM," kata Mas'ud Khamid dalam keterangan resmi yang dikutip dari situs Pertamina, Sabtu (9/2).
Pertamina hanya tidak mengubah harga Pertalite, tetap di angka Rp7.650 per liter.
Selain itu, Pertamina juga melakukan penyelerasan harga Premium (JBKP di wilayah Jawa, Madura, dan Bali) menjadi Rp6.450 per liter sehingga sama dengan harga di luar Jawa, Madura, Bali.
Dengan adanya penyesuaian harga ini, diharapkan dapat meningkatkan loyalitas masyarakat yang sudah menjadi pelanggan produk Pertamina. Sekaligus sebagai upaya perusahaan untuk mengajak masyarakat menggunakan produk-produk BBM berkualitas.
[Gambas:Video CNN] (ugo)
http://bit.ly/2I2hkDR
February 10, 2019 at 03:53AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Pertamax Turun Jadi Rp9.850 Per Liter"
Posting Komentar