"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?" kata Jokowi di hadapan relawan Sedulur Kayu dan Mebel di Aula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2).
Jokowi tak menyebut siapa pihak yang memakai konsultan politik asing. Mantan Wali Kota Solo itu hanya menyebut konsultan asing tersebut menggunakan teori propaganda Rusia.
Jokowi menjelaskan teori propaganda Rusia dilakukan dengan menyebarkan kebohongan sebanyak-banyaknya sehingga membuat masyarakat menjadi ragu. Propaganda tersebut, kata Jokowi, yang akan memecah belah rakyat.
"Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak, membuat rakyat takut, enggak peduli," ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi menegaskan bahwa tuduhan dirinya antek asing tidak tepat. Menurut dia, dalam kurun waktu empat tahun ke belakang ini dirinya berhasil mengambil alih beberapa aset negara yang dikuasai perusahaan asing.
Jokowi mengklaim telah berhasil mengambil alih 100 persen pengelolaan Blok Mahakam kepada PT Pertamina (Persero) pada 2015 lalu. Menurut dia, Blok Mahakam telah 50 tahun dikuasai Total E&P Indonesia dan Inpex Corporation.
Selain itu, pemerintah juga berhasil mengambil alih Blok Rokan yang pengelolaannya sudah 100 persen diambil oleh Pertamina pada 2018 lalu. Blok Rokan itu sudah dikelola PT Chevron Pacific Indonesia sejak tahun 8 Agustus 1971.
Jokowi juga menyampaikan keberhasilannya dalam menggenggam 51,23 persen saham PT Freeport Indonesia. Hal itu dilakukannya setelah 40 tahun Indonesia tak bisa mendapatkan saham mayoritas.
"Jangan begitu dong. Maksudnya, jangan nunjuk-nunjuk dia antek asing, padahal dirinya sendiri antek asing," kata dia.
Terlepas dari tudingan Jokowi terkait propaganda Rusia, seperti diketahui, jelang paparan visi-misi Prabowo, pertengahan Januari silam, beredar video Prabowo menyambut seorang warga negara asing sebelum menyampaikan Pidato Kebangsaan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Prabowo yang semula berjalan bersama Ketum Partai Demokrat nampak langsung berbalik dan dengan segera menyalami WNA tersebut lalu keduanya berjalan beriringan memasuki ruangan.
Menurut penuturan Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik, Prabowo mulanya menyambut kedatangan SBY. Tak lama, tiba pula WNA mengenakan pakaian formal dan disalami Prabowo.
"Namanya Artem Turkin. Perwakilan Kedubes Rusia," tutur Rachland melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (16/1).
Rachland menampik kedatangan Artem sebagai bentuk dukungan Rusia terhadap Prabowo dalam Pilpres 2019. Menurut dia, kehadiran Artem tidak bisa langsung diasumsikan demikian, karena banyak pula diplomat asing yang diundang selain dari Rusia.
(fra/ain)
http://bit.ly/2UGyhFv
February 04, 2019 at 12:08AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Sindir Penyewa Konsultan Asing dan 'Propaganda Rusia'"
Posting Komentar