Bagaimana tidak, suhu ekstrim yang melanda Amerika Serikat beberapa waktu belakangan juga dirasakan oleh warga yang bermukim di kota kelahiran salah satu retail khas Amerika Serikat.
Padahal secara demografis, Arkansas terletak di bagian selatan Amerika Serikat. Sehingga suhu di tempat ini jauh lebih moderat ketimbang Seattle atau Washington yang berada di utara.Namun sejak akhir Januari 2019, cuaca ekstrem yang dikenal dengan Polar Vortex melanda beberapa negara bagian Amerika Serikat dan Arkansas pun terkena dampaknya.
Polar Vortex merupakan aliran udara dingin bertekanan rendah yang berputar di kutub utara dan selatan Bumi. Aliran udara dingin ini berputar berlawanan arah arum jam.
Biasanya pusaran udara dingin ini berputar secara konstan di utara (atau selatan). Tapi, saat musim dingin, aliran udara ini terkadang menjadi tak stabil dan melebar secara acak.
Ketika peristiwa ini terjadi, wilayah yang terimbas biasanya bisa mengalami temperatur di bawah nol derajat.
Realita ini juga saya alami sendiri pada pekan lalu, saat suhu mencapai minus 10 derajat Celsius.
Saya yang sudah 10 tahun berada di kota ini pun tidak sanggup menahan hawa dingin, apalagi warga negara Indonesia yang baru mendarat di kota ini dan tubuhnya belum beradaptasi dengan suhu negara empat musim.
Di tengah suhu dingin yang menggigit, berjalan kaki menuju supermarket di dekat rumah rasanya seperti cobaan berat. Keluhan yang sama juga dirasakan oleh orang yang harus berangkat ke sekolah atau ke kantor setiap paginya.
Sialnya lagi, cuaca ini sangat tidak jelas bisa saja hari ini minus sekian derajat Celcius namun keesokan harinya suhu bisa sangat cerah dan menyenangkan.
Anomali suhu ini membawa dampak negatif bagi kota Arkansas, banyak penduduknya yang sakit dan kota ini tidak bisa beraktivitas secara normal.
Kondisi buruk ini belum ditambah tutupnya pemerintahan Amerika Serikat, yang jelas membawa dampak tidak menyenangkan untuk banyak masyarakat Amerika Serikat.
---
Surat dari Rantau adalah rubrik terbaru di CNNIndonesia.com. Rubrik ini berupa "curahan hati" dari WNI yang sedang menetap di luar negeri. Bisa mengenai kisah keseharian, pengalaman wisata, sampai pandangan atas isu sosial yang sedang terjadi di negara yang ditinggali. Jika Anda ingin mengirimkan cerita, sila hubungi surel berikut: ardita@cnnindonesia.com / ike.agestu@cnnindonesia.com / vetricia.wizach@cnnindonesia.com
(agr/ard)
http://bit.ly/2MKBX6l
February 03, 2019 at 08:01PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menggigil di Arkansas"
Posting Komentar