
Dengan pemberian ini Jokowi tak ingin terjadi lagi konflik tanah wakaf tempat ibadah di tengah masyarakat.
"Kenapa ini diberikan? Karena setiap saya ke kampung, masuk ke desa, yang namanya sengketa lahan, sengketa tanah itu ada di mana-mana. Bukan hanya urusan tanah hak milik, tetapi juga tanah wakaf," kata Jokowi di Masjid Raya Bani Umar, Pondok Aren, Jumat (22/2).
Jokowi mencontohkan konflik tanah wakaf masjid yang terjadi di Jakarta. Menurut Jokowi, ada sebuah masjid yang dipermasalahkan ahli waris lantaran harga tanah tersebut sudah meningkat menjadi Rp120 juta per meter.
Padahal, kata Jokowi masjid tersebut sudah berdiri bertahun-tahun. Sejak pertama berdiri pun masjid itu tak pernah dipermasalahkan ahli waris."Setelah tanah di situ harganya per meter Rp120 juta, menjadi masalah. Ahli waris menggugat itu, dari masjid belum punya sertifikat wakafnya," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan masalah serupa juga terjadi pada sebuah masjid di salah satu provinsi di Sumatera. Tanah masjid tersebut baru setengah yang bersertifikat dari luas keseluruhan. Menurut Jokowi, setelah tahu harga tanah di sana naik, ahli waris menggugat.
"Karena apa? Tidak ada tanda bukti hak hukum atas tanah di mana bangunan itu didirikan," kata dia.
"Pas tanahnya masih murah enggak ada masalah, begitu harganya naik dalam jumlah yang sangat besar nah ahli waris biasanya tergoda," ujar Jokowi menambahkan.
Dengan permasalahan-permasalahan itu Jokowi menyatakan pihaknya akan terus mempercepat pembuatan sertifikat wakaf untuk masjid, musala, tempat pendidikan, hingga pesantren agar konflik tanah wakaf tak kembali terulang."Kami harapkan dengan sebuah tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki dan jelas, Insyaallah tidak ada masalah di masa-masa yang akan datang," kata Jokowi. (fra/osc)
https://ift.tt/2Tce7WD
February 22, 2019 at 10:38PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sertifikat Wakaf, Jokowi Tak Ingin Ada Konflik Lahan Masjid"
Posting Komentar