Gatot menekankan Kemenpora mempersilakan siapa pun untuk jadi Ketua Umum PSSI dengan catatan memiliki integritas tinggi, punya waktu yang cukup, dan tidak memiliki kepentingan lain selain memajukan persepakbolaan Indonesia. Satu catatan lain yang ditegaskan Gatot adalah perihal domisili Ketua Umum berada.
Lantaran Kantor PSSI ada di Jakarta, Gatot meminta Ketua Umum PSSI yang baru bisa lebih sering berada di Jakarta."Yang penting jangan sampai kaya kejadian Pak Edy kemarin. Beliau ada di Medan, Kantor PSSI di Jakarta, itu merepotkan sekali," ujar Gatot usai menghadiri Dialog Nasional Mengelola Even Olahraga di Kampus Universitas Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (21/2).
![]() |
"Nyambi boleh saja, dia punya profesi lain itu urusan lain. Kami tidak menunjuk Si A, B, atau C, asalkan sesuai dengan statuta PSSI saja. Ada ketentuan bahwa yang bersangkutan harus berkecimpung di industri sepak bola paling tidak lima tahun. Asal itu terpenuhi, tidak masalah," ucap Gatot.
Gatot pun meminta kepada PSSI dan ketua baru yang terpilih nantinya untuk mendukung penyelidikan pengaturan skor yang sedang diusut oleh Satgas Anti Mafia Bola agar persepakbolaan di Indonesia bisa maju dan lebih sehat. (idz/bac)https://ift.tt/2V8ywJp
February 21, 2019 at 10:40PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sesmenpora Soal Calon Ketua PSSI: Jangan Kejadian Seperti Edy"
Posting Komentar