Hal itu dikatakannya sebagai sesama penderita kanker. Sutopo sendiri merupakan pengidap kanker paru-paru stadium 4B dan sudah menjalani perawatan sekitar setahun. Ia juga sudah menjalani kemoterapi yang kedelapan.
"Bu Ani, mungkin saya bukanlah siapa-siapa bagi Ibu Ani. Tapi saya sebagai penyintas kanker, memahami bagaimana sakitnya secara lahiriah dan batiniah ketika dokter memvonis sakit kanker. Rasa shock, bingung dan sedih pasti memenuhi benak kita. Mengapa saya? Itu pertanyaan yang selalu muncul di awal," tutur Sutopo, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/2).Ia juga mengaku paham rasa sakit akibat kanker dan perlunya kesabaran tinggi dalam menjalani perawatannya, sambil tentu tak putus asa dalam pengobatan.
"Yang penting Ibu Ani harus ikhlas dan semangat. Jangan putus asa dan menyerah," imbuhnya.
[Gambas:Twitter][Gambas:Twitter]
Sutopo menyebut penderita kanker harus meningkatkan kualitas hidupnya. Bentuknya, terutama, menjaga pola makan, dengan menghindari gula, makanan yang dibakar, berpengawet dan mengandung bahan kimia, memperbanyak sayuran dan buah.
"Dan yang tak kalah penting tetaplah berpikir positif. Pikiran sangat mempengaruhi hati, sikap, batiniah dan kesehatan tubuh kita," kata dia.
Salah satu bentuk pikiran positif itu adalah berbaik sangka kepada ketentuan Tuhan.
"Ibu Ani sakit kanker darah tanda Allah sayang sama Ibu. Allah sedang menguji kesabaran, kekuatan dan taqwa kita agar kita senantiasa berdoa, meminta belas kasihan dan mengangkat sakit kita tanpa meninggalkan sakit yang lain," urai Sutopo."Buat Pak SBY dan keluarga agar tetap sabar merawat Ibu Ani. Keluarga adalah sumber penyemangat utama bagi para penyintas kanker," tutup Sutopo.
[Gambas:Video CNN] (arh/osc)
http://bit.ly/2TQQ6By
February 14, 2019 at 10:23PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sutopo Semangati Ani: Kanker Darah Tanda Allah Sayang"
Posting Komentar