"Kebijakan kami sama, tidak ingin mengubah karakter dari paslon kami," ujar Erick di Jakarta, Rabu (27/2).
Erick menjelaskan alasan TKN tak mengubah karakter Jokowi atau Ma'ruf akan berdampak negatif jika terpilih menjadi capres dan cawapres.
Ia khawatir perubahan karakter hanya untuk kepentingan debat justru akan membuat Jokowi-Ma'ruf dianggap pencitraan jika menjabat sebagai presiden dan wapres.
Menurutnya, mempertahankan karakter juga merupakan kerja nyata yang ditampilkan oleh Jokowi-Ma'ruf.
"Ini yang ingin kami jelaskan, bedakan pencitraan dan kerja nyata. Kalau dari pihak lain kan selalu pencitraan, pencitraan, pencitraan. Orang ini kerja nyata kok pencitraan. Kalau enggak ada hasilnya itu pencitraan," ujarnya.
Meski tak ada perubahan karakter, Erick meminta semua pihak untuk memaklumi segala hal yang terjadi ketika Ma'ruf berdebat dengan cawapres Sandiaga Uno. Sebab, ia berkata kesempurnaan hanya milik Tuhan.
"Saya tekankan yang namanya pemimpin, manusia itu tidak sempurna. Sempurna milik Allah. Karena itu di debat kita tetap menjaga profil dari pada cawapres kita seperti itu," ujar Erick.
Di sisi lain, Erick menyampaikan Ma'ruf bukan sekadar ulama. Ia menyebut Ma'ruf merupakan ahli syariah.
Dengan keahlian di bidang syariah itu, Erick yakin Ma'ruf memudahkan menyampaikan gagasannya terutama dalam hal pendidikan Islam di Indonesia ke depan.
Debat capres ketiga bakal mempertemukan dua cawapres dari kedua capres di Pilpres 2019. Tema debat ketiga terkait dengan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, serta sosial dan budaya. Debat ketiga akan berlangsung pada 17 Maret 2019.
[Gambas:Video CNN] (jps/pmg)
https://ift.tt/2IFKr04
February 28, 2019 at 10:19AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "TKN Tak Ingin Ubah Karakter Ma'ruf pada Debat Cawapres"
Posting Komentar