Direktur Utama AP II Muhammad Awaddin mengatakan pengurangan beban operasi ini hanya akan diberikan bagi penerbangan domestik. Pengurangan ini terdiri dari beberapa komponen, seperti biaya pendaratan (lending fee) dan biaya parkir (parking fee).
"Tapi saya lupa detail dari perhitungan pengurangan tersebut. Yang jelas, ini konkret aksi kami setelah kemarin diminta kontribusi ke penurunan tarif batas atas," jelas Awaluddin, Kamis (16/5).
Meski sudah memberikan insentif, tetapi ia sangsi harga tiket pesawat akan turun signifikan. Apalagi, komponen biaya operasional bandara hanya menyumbang 4 hingga 5 persen dari total beban operasional penerbangan.
Meski demikian, pemberian insentif ini tidak akan mengurangi standar tingkat keamanan penerbangan.
Ia juga memastikan bahwa penerimaan tidak akan berkurang sehingga tak menghambat investasi AP II. Tahun ini, AP II memiliki belanja modal sebanyak Rp14 triliun untuk investasi organik dan anorganik bagi jasa penerbangan, nonpenerbangan, dan kargo.
AP II juga berencana melakukan ekspansi bisnis di luar inti bisnisnya, seperti menempatkan kepemilikan di uang elektronik milik perusahaan pelat merah, LinkAja.
"Jangan sampai seluruhnya menghambat investasi," terang dia.
Kendati demikian, Direktur Operasi dan Teknik AP II Djoko Murjatmodjo mengatakan belum ada maskapai yang mengajukan slot penerbangan tambahan domestik ke AP II hingga kemarin. Ia menyebut memang terdapat permohonan 68 penerbangan tambahan selama masa mudik, namun seluruhnya merupakan penerbangan internasional.
"Sampai sekarang masih belum ada pergerakan untuk extra flight ke penerbangan domestik. Kami harap permohonan ini segera diajukan," jelas Djoko.
[Gambas:Video CNN] (glh/agi)
http://bit.ly/2wcSvMV
May 17, 2019 at 09:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AP II Pangkas Biaya Operasi Bandara bagi Penerbangan Tambahan"
Posting Komentar