Menjadi relawan dengan membantu orang lain tanpa pamrih terbukti dapat meminimalkan stres dan mengurangi depresi. Selain itu, kegiatan kerelawanan juga bisa mengurangi risiko gangguan kognitif dan dapat membuat hidup lebih lama.
Penelitian yang baru saja dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences ini menguji sejumlah skenario relawan pada 287 orang.
Hasilnya, orang yang secara sengaja memberikan darah kepada korban gempa mengalami lebih sedikit rasa sakit. Temuan berikutnya, orang yang secara sengaja meluangkan waktu untuk merevisi buku anak-anak pekerja migran mengalami lebih sedikit rasa sakit ketika terkena suhu dingin daripada orang yang tidak sukarela.Penelitian pada orang yang mengalami kanker juga menunjukkan hasil yang sama. Penderita kanker yang membantu orang lain secara sukarela, mengalami rasa sakit yang berkurang. Hal ini berbeda saat mereka melakukan pekerjaan itu untuk diri mereka sendiri.
Orang yang menyumbangkan uang atau harta mereka untuk orang lain juga memiliki respons otak yang lebih sehat dan baik dibandingkan orang yang tidak menyumbang. Otak orang yang menyumbangkan uang lebih sedikit merespons rasa sakit.
Diberitakan CNN, peneliti menyimpulkan, otak memberikan penghargaan lebih saat kita memutuskan membantu orang lain dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan apapun.Namun, para peneliti menyebut masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memastikan hasil studi tersebut. Kendati demikian, hasil studi ini merekomendasikan agar kegiatan kerelawanan dapat menjadi salah satu terapi medis disarankan dokter untuk mengurangi rasa sakit pasien.
Jadi, tak ada salahnya jika Anda menjadi relawan di waktu luang. Salah satunya dapat dilakukan saat terjadi bencana alam seperti banjir di Jakarta dan sekitarnya.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)
https://ift.tt/2FhWYlZ
January 04, 2020 at 04:08PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Studi: Jadi Relawan Ampuh Menekan Rasa Sakit"
Posting Komentar