Ketua Harian Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan dalam sebulan terakhir sedikitnya ditemukan kasus positif baru di tujuh keluarga.
"Ini fenomena, sebab rata-rata penderitanya adalah OTG (Orang Tanpa Gejala)," ungkap Heroe, Rabu (2/9).
Menurutnya, keluarga menjadi kelompok yang rentan tertular Covid-19 karena selain penerapan protokol Covid-19 rendah, mereka juga berinteraksi langsung secara intens hampir setiap hari.
Sampai dengan saat ini, sebut Heroe, sudah ada sembilan keluarga di Kota Yogyakarta yang positif Covid-19, dan mayoritas dari keluarga Tenaga Kesehatan (Nakes), klaster Soto Lamongan, dan terakhir kasus positif di salah satu toko kelontong di Lempuyangan.
Untuk klaster soto lamongan, sambung Heroe, ada penambahan dua kasus baru pada 2 September 2020, sehingga totalnya 13 orang.
"Mereka juga masih keluarga," ucap Wakil Wali Kota Yogyakarta ini.
Sedangkan untuk kasus di toko kelontong di wilayah Lempuyangan, kata dia, belum ada pembeli yang melapor.
"Untuk tracing, kami mengutamakan yang memang berinteraksi langsung dengan penderitanya," tegasnya.
Salah seorang warga Lempuyangan, Endang mengaku cukup khawatir dengan temuan kasus positif di dekat lingkungan tempat ia dan keluarganya tinggal.
"Awal new normal masih biasa, malah ada rasa senang karena kehidupan mulai berjalan normal meskipun masih ada pembatasan. Tapi makin ke sini, malah makin banyak yang positif dan terekspos di dekat sini," kata Endang kepada CNNIndonesia.com
Endang menamnbahkan, adanya temuan kasus tersebut membuatnya lebih berhati-hati saat kontak dengan warga di wilayahnya. Selain itu, ia juga menjaga stamina diri dan keluarganya dengan beragam cara.
(sut/ain)https://ift.tt/31QqjQu
September 03, 2020 at 09:07AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dalam Sebulan, 7 Keluarga di Yogyakarta Positif Covid-19"
Posting Komentar