Salah satu fenomena jelang akhir tahun pagebluk di media sosial adalah 'peperangan' antara netizen. Namun bukan 'perang' biasa, melainkan karena adu dukungan antara penggemar dua karakter dalam drama Korea Start-Up, Nam Do-san dan Han Ji-pyeong.
Nam Do-san (Nam Joo-hyuk) dan Han Ji-pyeong (Kim Seon-hoo) digambarkan saling bersaing untuk memperebutkan hati Seo Dal-mi (Bae Suzy) di tengah kesibukan mereka membangun perusahaan rintisan alias startup.
Kisah bak sinetron ini yang rupanya membuat para penonton terbawa perasaan juga emosi, dan berkembang menjadi saling adu dukung yang memeriahkan lini masa media sosial kala episode baru Start-Up tayang pada akhir pekan.
Namun sejatinya, 'perang' antar pendukung ini bukan hanya sekadar mendukung idolanya untuk berhasil mendapatkan pasangan hidup, melainkan bisa menjadi momen bisnis baik dari pihak si empunya drama hingga lainnya.
Bila merunut lini masa, 'perang' mulai terasa kala selebritas yang juga vlogger Arief Muhammad mendeklarasikan diri sebagai pendukung dari karakter Han Ji-pyeong pada awal November lalu.
Deklarasi itu rupanya berkembang menjadi lebih luas setelah banyak seleb dan penggemar Arief menyatakan pendapat yang serupa, ambil contoh Prilly Latuconsina.
"KOK KITA SAMA SIH!!! Aku Team Han Ji-Pyeong bgtt!!! cowok yang rela lakuin apapun demi cewek yang disuka selalu senang. Udah gitu sebenernya romantis secara surat-suratnya manis banget!" kata Prilly dalam komentar unggahan Arief.
Di sisi lain, unggahan Arief pula yang membentuk kubu tandingan alias 'tim' pendukung Nam Do-san. Salah satu yang bersuara lantang mendukung karakter genius itu adalah selebgram Tiara Pangestika, istri dari Arief.
Hingga kemudian, adu antara Tim Han Ji-pyeong dan Tim Nam Do-san ini pun bergulir liar melintasi media sosial.
Perang tagar pun tak terhindarkan. Dan acapkali ditemukan saling sindir kepada 'lawan'. Masing-masing kubu pun punya alasan mengapa karakter idola mereka mesti menang.
"Menurut aku di Start-Up ini (Kim Seon-ho) sangat berhasil untuk membawa karakter Ji-pyeong as second lead untuk jadi magnet," kata salah satu pendukung Ji-pyeong kala dihubungi CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
"Terus secara fisik ganteng, karismatik, saya dukung Ji-pyeong berada di sisi Dal-mi sepanjang hidupnya," lanjutnya.
Tim Nam Do-san tak mau kalah. "Nam Do-san adalah sosok yang percaya diri, optimistik, cuma ada beberapa hal yang
jadi kekurangan dia, kadang dia juga merasa rendah diri," kata salah satu pendukung Do-san, Dea, di lain kesempatan.
"Tapi setelah episode-episode ke belakang, kepercayaan dirinya mulai muncul. Terus dia juga orangnya pintar, ditampilkan sebagai sosok yang gigih mengejar mimpi," lanjutnya.
Momentum
'Keseriusan' para penonton akan persaingan Ji-pyeong dan Do-san ini dianggap menggambarkan kemampuan drama Korea menenggelamkan para pemirsanya dalam cerita, dan menghasilkan hal positif untuk drama tersebut, gema yang kemudian berujung pertambahan penonton.
"Film menjadi tidak sekedar film, karena penonton seakan ikut terlibat dalam alur ceritanya," kata akademisi Departemen Sosiologi Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmine kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
"Hal ini menimbulkan keseruan baru di luar film itu sendiri yang dapat meningkatkan 'engagement' penonton bahkan menambah pula penonton baru," lanjutnya.
 'Perang' antar pendukung Nam Do-san dan Han Ji-pyeong dari drama Start-Up bukan hanya sekadar mendukung idolanya, melainkan bisa menjadi momen bisnis. (dok. tvN via hancinema.netDrama Korea Start-Updok) |
Namun peluang pertambahan peminat ini bukan hanya dinikmati oleh sang empunya drama atau layanan streaming yang menayangkan Start-Up, melainkan juga pihak lainnya.
Salah satu yang ikut memanfaatkan momen dan menikmati hasilnya adalah jaringan restoran dan tempat hiburan Holywings.
Selama beberapa waktu terakhir, foto-foto yang menggambarkan unit usaha mereka viral di media sosial berkat papan "Team Nam Do San" dan "Team Han Ji Pyeong" terpampang di depan berbagai restoran mereka.
Ervin Julio selaku Creative Team Holywings mengaku mereka memang terinspirasi dari keriuhan penggemar akan dua sosok karakter tersebut.
"Karena di kantor Holywings sendiri beberapa teman kita juga lagi pada demam film Start-Up, ada yang tim Do-san ada juga yang tim Ji-pyeong," kata Ervin, beberapa waktu lalu. "Setelah itu saya kepikiran mungkin customer Holywings ada yang lagi demam Start-Up juga,"
Ervin menyebut ia tak mematok lokasi mana akan menjadi tim siapa. Ia membebaskan masing-masing manajemen restoran untuk memilih.
Ervin pun mengaku mereka tak menyangka mampu memanfaatkan momen ingar-bingar Start-Up ini. Mereka mengaku mendapatkan banyak komentar positif dan yang pasti, label mereka semakin terkenal.
Meski beberapa pelanggannya juga datang bukan dari pecinta drama Korea, Ervin dan timnya tidak khawatir strategi itu akan mendapat komentar negatif dari kalangan di luar penggemar drama Korea.
"Kalau takut dibilang alay sih tidak yah, karena memang kualitas filmnya bagus," kata Ervin.
Daisy berpendapat fenomena Start-Up yang juga berimbas pada industri lain seperti pada Holywings mencerminkan kekuatan dari industri budaya populer yang semakin berkembang melalui media sosial.
"Dari perspektif industri budaya populer, maka perang media sosial ini dapat mempengaruhi rating. Di lain pihak, juga semakin meningkatkan engagement orang di platform media sosial," kata Daisy.
"Hal itu juga yang akhirnya dapat menghasilkan nilai ekonomi (monetisasi) kepada beberapa kelompok partisipan. ['Perang' pendukung] juga mencerminkan strategi marketing yang menggunakan multi platform." lanjutnya.
(nly/end)https://ift.tt/3n01hXn
December 06, 2020 at 08:57AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Melihat Lebih Dalam 'Perang' Tim Do-san vs Tim Ji-pyeong"
Posting Komentar