Beda Garam Industri dan Konsumsi Rumah Tangga

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia berencana melakukan impor garam pada tahun ini. Namun, belum diketahui berapa banyak kuota garam impor dan kapan akan masuk.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan keputusan itu sudah diambil usai para menteri menggelar rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Impor garam sudah diputuskan melalui rapat Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian)," ujar Trenggono seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/3).


Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kebijakan ini mau tidak mau harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri manufaktur. Pasalnya, kebutuhan industri tidak bisa dipenuhi oleh hasil produksi di dalam negeri.

Hal ini karena faktor stok yang kurang hingga kualitas yang berbeda. Sebab, ada beda antara garam hasil produksi petani yang biasa untuk konsumsi rumah tangga dan garam yang diperuntukkan bagi bahan baku industri.

"Impor garam sebenarnya keterpaksaan demi menjamin kepastian pasokan bahan baku garam bagi industri dalam negeri, khususnya sektor alkali, pulp, kertas, aneka pangan, farmasi, kosmetik, dan pengeboran minyak," ujar Agus.

Lantas apa beda garam industri dan garam konsumsi rumah tangga?

Melansir keterangan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), garam industri merupakan garam yang memiliki kandungan Natrium Klorida (NaCl) mencapai 97 persen.

Sementara, garam konsumsi rumah tangga atau yang biasa digunakan ibu-ibu rumah tangga di dapur berkandungan NaCl mulai dari 88-94 persen.

Saat ini, hasil produksi tambak petani garam lokal biasanya menghasilkan garam dengan kandungan NaCl 88-94 persen, sehingga dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga.

Sedangkan produksi di dalam negeri masih sedikit yang berkandungan NaCl 97 persen seperti kebutuhan industri.

Bila pun ada, prosesnya lebih panjang. Sebab, hasil produksi tambak petani garam dengan kadar NaCl 88-94 persen perlu diolah lagi agar NaCl-nya naik sesuai standar industri.

Hal ini sedikit banyak akan berpengaruh pada harga garam, padahal industri membutuhkan garam dengan harga rendah sebagai bahan baku untuk menjaga daya saing produk mereka.

Sementara, harga garam impor biasanya lebih murah dan NaCl-nya sudah sesuai kebutuhan industri. Maka dari itu, sering kali keran impor garam dibuka untuk memenuhi kebutuhan industri.

Masalahnya, kuota impor biasanya tidak sedikit, karena penggunanya banyak. Mulai dari industri makanan dan minuman hingga yang berkaitan dengan farmasi dan kimia.

[Gambas:Video CNN]

(uli/bir)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3rU9tLb

March 17, 2021 at 07:17AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Beda Garam Industri dan Konsumsi Rumah Tangga"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.