AIIB Khawatirkan Pendanaan Infrastruktur di Kawasan Asia

Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) mengkhawatirkan prospek pendanaan infrastruktur di beberapa negara di kawasan Asia. Kekhawatiran mereka dipicu oleh penurunan kinerja ekonomi global dan kondisi geopolitik yang terjadi belakangan ini.

Wakil Presiden AIIB untuk Kebijakan dan Strategi Joachim von Amsberg khawatir pelemahan kinerja ekonomi tersebut akan meningkatkan kekhawatiran investor dalam mendanai pembangunan infrastruktur. Mereka khawatir pelambatan ekonomi akan membuat pemerintah gagal dalam memenuhi kewajiban kontrak dengan investor.

Apalagi di tengah kekhawatiran tersebut, investor juga dihadapkan pada kenaikan biaya pinjaman yang bisa membebani niat investasi mereka. Kekhawatiran tersebut katanya sudah terjadi dan mulai terlihat dari penurunan investasi infrastruktur di delapan negara yang terjadi pada 2017 lalu.

Kalau kondisi tersebut terus berlanjut dan kekhawatiran benar-benar terjadi, ia khawatir ke depan akan banyak proyek infrastruktur yang sebenarnya potensial tapi terbengkalai karena tidak mendapatkan pendanaan.

Ia mengakui pemberi pinjaman multilateral yang didukung China siap meningkatkan pendanaan dalam menghadapi masalah tersebut. Awal bulan ini, AIIB juga sudah menyiapkan dana US$500 juta untuk obligasi korporasi dalam upaya meningkatkan aliran modal swasta ke dalam investasi infrastruktur.

"Saya pikir kami khawatir bahwa tren stagnan atau sedikit menurun dalam pembiayaan proyek dapat berlanjut karena kondisi yang lebih menantang, dan itu hanya dari sudut pandang kami akan menjadi peluang besar yang hilang," katanya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (29/1).

Ia mengatakan kalau benar masalah tersebut terjadi, pembangunan infrastruktur, khususnya di Asia akan menghadapi masalah. Pasalnya berdasarkan perhitungan Bank Pembangunan Asia (ADB) saat ini Asia menghadapi kesenjangan investasi dalam pembangunan infrastruktur sebesar US$460 miliar.

(Reuters/agt)

Let's block ads! (Why?)