
INSEE, biro statistik resmi Prancis, menyebut belanja konsumen mandek pada kuartal IV 2018 lalu. Padahal, kuartal III tahun yang sama, konsumsi Prancis masih membukukan pertumbuhan tipis 0,4 persen.
Mengutip AFP, Rabu (30/1), belanja konsumen stagnan karena meluasnya gangguan dari protes kenaikan pajak dan turunnya standar hidup masyarakat.
"Sektor perdagangan memberi dukungan bagi perekonomian pada kuartal IV bersama sektor barang dan jasa, namun investasi lemah," sebut INSEE.
Ekspor meningkat 3,1 persen di sepanjang tahun lalu. Meski begitu, tetap melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor pada 2017 yang mampu mencetak kenaikan 4,7 persen. Sementara, pada periode yang sama impornya meningkat 1,1 persen, setelah sempat naik 4,1 persen.
Sebelumnya, lembaga penyedia data dan informasi IHS Markit memproyeksi ekonomi Prancis hanya tumbuh 1,5 persen karena bisnis sektor swasta jatuh ke level terendah dalam empat tahun terakhir.
Indikator sementara menyebut sektor bisnis swasta Prancis turun menjadi 47,9 poin dari indeks sebelumnya, yaitu 48,7 poin. Penurunan indeks tersebut terjadi di tengah protes keras rompi kuning anti pemerintah, setelah kebijakan Presiden Emmanuel Macron mengerek harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
IHS Markit menandai kondisi ini sebagai kontraksi terbesar dalam aktivitas bisnis swasta di Prancis. "Angka di bawah 50 menunjukkan penurunan aktivitas bisnis, khususnya di sektor jasa di tengah protes berulang gerakan rompi kuning terhadap reformasi pemerintah dan ekonomi Prancis," tulis IHS Markit.
Hal itu disebut sebagai tanda bahwa awan gelap tengah menyelimuti Prancis, di mana pertumbuhan ekonominya melambat tajam hanya dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara itu, pertumbuhan bisnis di zona Eropa secara menyeluruh, IHS Markit melansir tengah berada di level terendahnya dalam lima setengah tahun terakhir.
Lihatlah, PMI atau Purchasing Manager's Index zona Eropa turun menjadi 50,7 poin pada Januari, terendah dalam empat tahun setengah terakhir.
Angka di atas 50 poin mengindikasikan ekspansi yang stagnan. Data menunjukkan PDB negara-negara zona Eropa pun meningkat hanya 0,1 persen pada tingkat kuartalan.
"Ekonomi zona Eropa tergelincir pada Januari. Laporan perusahaan-perusahaan menyebutkan permintaan jatuh, pertama kalinya dalam empat tahun terakhir," imbuh Ekonom IHS Markit Chris Williamson.
(AFP/bir)
http://bit.ly/2sW9CAO
January 30, 2019 at 11:03PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "'Rompi Kuning' Bikin Ekonomi Prancis Ciut Jadi 1,5 Persen"
Posting Komentar