Amien Rais Tak Diberi Jatah Berpidato di Sidang Tanwir

Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh Muhammadiyah Amien Rais tidak diberi kesempatan untuk berpidato atau sekadar memaparkan pemikirannya dalam sidang Tanwir di Bengkulu pada 15-16 Februari.

Forum sidang tertinggi itu hanya menyediakan waktu pidato kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta mengundang Joko Widodo dan Prabowo Subianto memaparkan pemikirannya soal keumatan dalam format ceramah.

"Tidak, nanti hanya akan ada presentasi dari Pak Jusuf Kalla, selaku wakil presiden yang kami undang dalam acara itu. Kemudian presentasi dari Pak Jokowi dan pak Prabowo," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (10/2).


Mu'ti tidak menjelaskan alasan mengapa Amien Rais tidak diberi waktu untuk bicara dalam rangkaian sidang Tanwir yang mengusung tema Beragama yang Mencerahkan.

Merujuk dari jadwal pelaksanaan sidang Tanwir, ada sejumlah tokoh yang diagendakan hadir menjadi pembicara. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Sebagian besar telah dikenal publik lantaran pernah menjabat posisi strategis di sejumlah lembaga negara.

Misalnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang akan menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk Agama dan Pendidikan yang Mencerahkan.


Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin juga menjadi pembicara dalam seminar nasional bertema Internasionalisasi Wasathiyah Islam.

Berikutnya, Duta besar Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Thohari akan menjadi pembicara dalam Tabligh Akbar.

Pada pembukaan sidang Tanwir, Jumat (15/2), ada sejumlah tokoh yang diberi waktu untuk bicara. Mereka antara lain Ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Wapres Jusuf Kalla.

Lalu, Prabowo Subianto diagendakan untuk ceramah kebangsaan pada pukul 13.30-15.00 WIB . Keesokan harinya, yakni Sabtu (16/2), Jokowi diagendakan memberi ceramah pada 13.30 - 15.00 WIB.

Muhammadiyah Tak Beri Jatah Amien Rais Pidato di Sidang TanwiJokowi dan Prabowo diundang untuk memaparkan pemikirannya soal keumatan di sidang Tanwir Muhammadiyah. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

90 menit untuk Jokowi dan Prabowo

Mu'ti mengatakan Jokowi dan Prabowo akan diberi waktu 90 menit untuk memaparkan pemikirannya soal keumatan di Indonesia. Durasi itu juga termasuk sesi tanya jawab dengan peserta sidang Tanwir.

Jokowi dan Prabowo diundang dalam kapasitasnya sebagai tokoh nasional, bukan sebagai calon presiden.

"Paparan beliau kita beri waktu yang cukup, masing-masing satu setengah jam atau 90 menit, sehingga mudah-mudahan bisa terjadi interaksi, tanya jawab konstruktif," ucap Mu'ti.


Mu'ti mengatakan sesi tanya jawab diperlukan karena peserta sidang Tanwir --yang merupakan pengurus Muhammadiyah dari berbagai wilayah Indonesia-- ingin menggali lebih dalam gagasan kedua tokoh tersebut, terutama mengenai bagaimana memposisikan agama dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan.

Mu'ti menegaskan pelaksanaan sidang Tanwir bukan untuk mencari capres yang akan didukung. Dia mengatakan Muhammadiyah akan netral dalam kontestasi politik. Itu merupakan prinsip dasar khittah Muhammadiyah sejak lama, yaitu tidak terlibat dalam politik praktis.

"Muhammadiyah selama ini, berada pada posisi gerakan dakwah yang terlibat dalam politik kebangsaan, bukan kepartaian," kata Mu'ti.

PP Muhammadiyah sejauh ini belum mendapat kepastian Jokowi dan Prabowo memenuhi undangan sidang Tanwir. Namun surat undangan resmi sudah diberikan ke masing-masing pihak. (bmw/gil)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2I7XNSt

February 12, 2019 at 12:54AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Amien Rais Tak Diberi Jatah Berpidato di Sidang Tanwir"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.