
Sindiran itu dilontarkan Tjahjo saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerakan Indonesia Bersih dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional.
"Saya mohon daerah menyelesaikan kebijakan yang jadi landasan pelaksanaan pengelolaan persampahan di daerah. Jangan sampai seperti kemarin DKI dan Bekasi saja untuk sampah ribetnya setengah mati," kata Tjahjo di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Kamis (21/2).
Hubungan Anies dan Effendi sempat memanas akhir tahun lalu. Kejadian itu mencuat ke publik saat 51 truk sampah milik Pemprov DKI Jakarta ditolak Bekasi saat hendak membuang sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Permasalahan itu sudah diselesaikan usai Effendi menyambangi Balai Kota Jakarta pada 22 Oktober 2018. Pemprov DKI kembali menganggarkan dana hibah itu.
Tjahjo meminta kasus DKI dan Bekasi dijadikan contoh oleh daerah lain. Ia menyebut pengelolaan sampah harus dilakukan bersama dengan daerah lainnya.
"Misal Pemda DKI menyisihkan anggarannya untuk ke Depok, Bekasi, Tangsel, terkait persampahan di DKI dan daerah penyanggah. Kalau semua daerah melakukan, maka akan baik," ujarnya.
Pasalnya KLHK mencatat sampah dari tempay wisata didominasi bungkus makanan. Sebanyak 56 persen adalah sampah plastik dan 12 persen sampah kertas.
"Ini kaitannya dengan perilaku dan langkah-langkah kebijakan. Kalau bisa di tempat wisata jangan ada sisa makanan," tutur Siti.
[Gambas:Video CNN] (dhf)
https://ift.tt/2GWnjIj
February 22, 2019 at 08:33AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hari Sampah, Mendagri Sindir Jakarta-Bekasi soal Bantargebang"
Posting Komentar