Jokowi membeberkan sejumlah hoaks tersebut di antaranya soal surat suara dalam 7 kontainer yang sudah tercoblos pasangan nomor 1, kemudian selang cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang dipakai 40 orang, sampai pemukulan Ratna Sarumpaet.
Menurut Jokowi, ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) membantah kabar tersebut, para pihak yang menyebarkan kabar bohong soal kontainer tercoblos itu langsung diam. Kabar ini pertama kali disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief lewat akun twitter-nya.
"Tujuh kontainer itu kalau saya hitung 80 juta kertasnya (surat suara). Begitu dijawab diam. Besoknya, keluar lagi selang darah dipakai sampai 40 kali (orang). Dijawab lagi dari rumah sakit RSCM, diam," terang Jokowi disambut riuh Koalisi Alumni Diponegoro.
Masalah selang cuci darah yang dipakai 40 orang di RSCM itu pertama kali disampaikan calon presiden nomor 2 dalam Ceramah Kebangsaan Akhir Tahun Prabowo Subianto, di Hambalang, Bogor, yang diunggah di laman Facebook-nya, Minggu (30/12).
"Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci ginjal, harusnya itu punya saluran-saluran dari plastik, dari karet, dari alat-alat dipakai satu orang satu kali. Saya dengar di RSCM hari ini dipakai 40 orang," kata Prabowo, disambut suara terkejut sejumlah peserta yang hadir.
Jokowi melanjutkan kabar bohong lainnya yang cukup membuat geger adalah pemukulan Ratna Sarumpaet. Menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, kabar penganiayaan Ratna membuat sejumlah pihak menggelar konferensi pers.
Meskipun demikian, kata Jokowi, setelah berita tersebut ramai, Ratna langsung muncul dan mengakui bahwa pemukulan terhadap dirinya adalah bohong. Jokowi pun mengapresiasi keberanian Ratna yang berani jujur dan bicara apa adanya.
Menurut Jokowi, pihak yang tidak benar dalam kasus Ratna ini adalah mereka yang langsung mengabarkan penganiayaan kepada publik. Bahkan, sampai ada yang menggelar konferensi pers.
Prabowo Subianto dan kawan-kawan diketahui langsung menggelar konferensi pers pada malam hari setelah kabar penganiayaan Ratna tersebar pagi hari.
"Itu maunya apa sih? Maunya sebetulnya apa? Nuduh kami kriminalisasi itu aja sebetulnya arahnya, tapi masyarakat sekarang ini cerdas dan masyarakat pintar-pintar," jelasnya.
Berkaca dari kasus hoaks itu, Jokowi mengajak para alumni yang tergabung dalam Koalisi Alumni Diponegoro untuk Jokowi-Ma'ruf ikut secara aktif memerangi berita bohong yang menyebar di tengah masyarakat. Ia berharap kaum intelektual bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat.
"Jangan sampai kita biarkan hoaks ini merajalela sampai ke desa-desa sangat berbahaya sekali," tandas dia.
(fra/bir)
http://bit.ly/2S7Jn9E
February 03, 2019 at 06:47PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Beberkan Hoaks dari Surat Suara Hingga Ratna Sarumpaet"
Posting Komentar